Dalam Tiga Tahun, 10.822 Unit Rumah Teraliri Listrik PLTS

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran secara bertahap, mampu mengentaskan kesulitan listrik yang terjadi di seluruh kabupaten dan kota selama masa kepemimpinannya.

“Hal itu bisa kami buktikan melalui data dari sebaran area yang sudah teraliri listrik di Kalteng,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng Ermal Subhan di Palangka Raya, Sabtu (2/11/2019).

Dimulai dari sebaran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), saat ini total seluruhnya mencapai 10.822 unit. Dimulai pada tahun 2016 sebanyak 2.380 unit, yakni 233 unit di Lamandau, 262 unit di Kotawaringin Barat, 572 unit di Katingan, 120 unit di Kapuas, 839 unit di Barito Utara, serta 285 unit di Murung Raya.

Selanjutnya pada tahun 2017, yakni 360 unit, tersebar di Kotawaringin Barat sebanyak 205 unit dan Kotawaringin Timur sebanyak 155 unit. Pada tahun 2018 sebanyak 1.841 unit, yaitu 399 unit di Lamandau, 53 unit di Sukamara dan 287 unit di Kotawaringin Barat.

“Sisanya 379 unit di Kotawaringin Timur, 226 unit di Katingan, 272 unit di Barito Selatan dan 225 unit di Barito Utara,” jelasnya di sela kegiatan kerjanya.

Kemudian pada tahun 2019 meningkat tajam jumlahnya sebanyak 6.241 unit, yakni 371 unit di Lamandau, 316 unit di Sukamara, 176 unit di Kotawaringin Barat, 297 unit di Kotawaringin Timur, 1.976 unit di Seruyan, 100 unit di Katingan, 1.292 unit di Gunung Mas, 98 unit di Barito Utara, serta 1.615 unit di Murung Raya.

Ermal juga memaparkan, bahwa kondisi kelistrikan di Kalteng, yaitu existing sebanyak 275 MW, PLTU Pulang Pisau 120 MW, PLTMG Bangkanai 155 MW, PT Energi Prima Nusantara 30 MW, PT Rimau Elektrik 7 MW dan PT Korintiga 7 MW.

“Suplai listrik interkoneksi Kalselteng sebesar 640 MW, dengan daya beban puncak kebutuhan sebesar 540 MW. Jadi surplus suplai daya di Kalteng mencapai 100 MW,” ungkap Ermal.

Sementara itu yang dalam tahapan pembangunan, meliputi PLTMG Bangkanai 2 sebesar 144 MW, PLTU Tumbang Kajuei sebesar 200 MW dan PLTU Sampit sebesar 50 MW. Khusus untuk Perusahaan PLTMG Bangkanai bekerja sama dengan pemprov dengan saham sebesar 10 persen.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam setiap tahunnya jumlah desa yang dialiri listrik terus meningkat dan terakhir pada tahun 2019 sebanyak 1.421 desa. Peningkatan desa berlistrik sejak tahun 2016 hingga 2019 adalah 121 desa, dengan persentase kenaikan yaitu 8,51 persen. (ant/ari)