Kabid, Kabag dan Sekretaris Diminta Ikut Lelang Jabatan

Taty Narang
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang

BALANGANEWS, PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang meminta para kepala bidang dan sekretaris di OPD yang kepala dinasnya kosong agar mengikuti proses lelang jabatan untuk mendapatkan posisi tersebut.

Hal ini diungkapkan Taty mengingat sejumlah jabatan kepala dinas di lingkungan Pemkab Pulang Pisau akan mengalami kekosongan jabatan pejabat eselon II yang hingga April mendatang mencapai 11 jabatan.

Untuk itu Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang memberikan kesempatan bagi para Kabid, Kabag dan Sekretaris Dinas untuk kreatif dan berinovasi untuk mengikuti lelang jabatan.

“Kabid, Kabag dan Sekretaris saya tantang untuk berinovasi dalam bekerja. Buktikan kalau mampu untuk menjadi kepala dinas. Karena sampai April nanti ada 11 jabatan eselon II yang kosong. Saya minta untuk berpacu, bukan diam. Bantu bagaimana kita dapat dana dari APBN untuk membangun Pulang Pisau,” tegas Taty.

Taty juga memastikan, dalam promosi dan lelang jabatan tidak ada istilah sogok menyogok atau suap.

“Tidak ada praktik suap. Saya mencari orang berkualitas yang mau menjadi kepala perangkat daerah. Tidak hanya duduk manis, namun juga harus bisa mencari anggaran. Berinisiatif lah. Itu yang saya harapkan dari setiap perangkat daerah,” tegasnya.

Dalam lelang jabatan, tegas dia, nanti panitia seleksi yang akan melakukan penilaian. “Siapa yang patut atau tidak untuk jadi pejabat eselon II,” tegasnya lagi.

Taty mengaku, dirinya ingin memiliki anak buah yang punya inovasi untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat.

“APBD kita sangat kecil dan kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti wabah Covid-19 dan munculnya varian baru Covid-19 seperti Omicron,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, pejabat eselon III yang akan mengikuti lelang jabatan harus punya inovasi dan kreatif. “Kalau dia tidak semangat, buat apa kita angkat? Waktu saya tinggal 1,5 tahun. Saya ingin mereka itu punya semangat. Semua dinas harus berpacu untuk membangun Pulang Pisau,” tegasnya.

Terkait pejabat yang akan dinonjob, Taty menegaskan, itu jika ada suatu kebijakan yang terpaksa harus dilakukan. Misalnya yang bersangkutan tidak bisa bekerja sama.

“Saya juga tidak ingin adanya nonjob. Ini cuma peringatan kepada perangkat daerah untuk bekerja memakai hati dan perasaan. Kalau tidak punya inisiatif dan inovasi, buat apa saya mempertahankan,” tegas dia.

Untuk itu dia menuntut agar pejabat bisa kreatif. Karena lelang jabatan itu bukan untuk kepala dinas saja.

“Namun juga terbuka untuk Kabag, Kabid dan Sekretaris bisa ikut lelang jabatan nanti,” tandasnya. (nor)