PALEMBANG – Untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mewabah dan menyerang lebih banyak lagi warga, selain membagikan bubuk abate secara gratis, Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan melakukan terobosan dengan cara membagikan puluhan ribu ikan tempalo/cupang.
Pembagian ikan cupang ini bertujuan untuk membasmi jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti yang menjadi penular virus DBD. Upaya ini juga untuk mendukung tindakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seperti penyemprotan asap (fogging) membasmi nyamuk dewasa.
Kepala Dinas Kesehatan Palembang dr Letizia di Palembang, Jumat (1/3/2019), dilansir Antara mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir pihaknya telah melakukan kegiatan pencegahan mewabahnya penyakit DBD.
Berdasarkan data dari sejumlah rumah sakit yang menangani pasien DBD, dalam dua bulan ini yakni pada Januari 2019 tercatat 152 penderita DBD dan pada Februari ini menurun menjadi 83 penderita.
“Untuk mengendalikan DBD agar tidak menjadi kejadian luar biasa, kegiatan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan virus dengue itu akan diintensifkan lagi,” ujar Letizia.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengumpulkan lurah yang ada di 18 kecamatan dalam kota setempat untuk mencegah wabah penyakit demam berdarah pada setiap musim hujan itu menjadi kejadian luar biasa (KLB).
“Pada musim hujan sekarang ini wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai menyerang warga kota, hingga kini ratusan warga terjangkit virus penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu,” ujarnya.
Untuk mencegah penyakit DBD menyerang lebih banyak lagi warga Bumi Sriwijaya ini dan menimbulkan korban jiwa, pihaknya berupaya meningkatkan kegiatan pencegahan.Selain meminta lurah untuk menggalakkan kegiatan pencegahan di wilayahnya, pihaknya juga meminta dinas kesehatan setempat melakukan kegiatan sosialisasi dan mengedukasi warga mengenai cara mencegah dan mengatasi penyakit DBD.
“Saya tidak ingin warga Palembang banyak yang terkena DBD, upaya pencegahan itu diharapkan bisa dilakukan sepanjang tahun bukan pada saat musim hujan saja,” ujar Fitrianti Agustinda. (ari)