BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Masyarakat Peduli Pimpinan Putra Daerah (MP3D) Kalimantan Tengah, meminta agar penunjukan seorang pejabat sementara (Pj) haruslah berasal dari putra daerah.
Menurut mereka, penunjukan calon yang tidak berasal dari daerah hanya akan memberikan dampak buruk pada pengelolaan daerah tersebut.
“Menyikapi situasi dan kondisi saat ini terkait dengan rencana pelantikan Pejabat kepada daerah di 9 kabupaten 1 kota di Kalimantan Tengah, kita dari Aliansi Masyarakat Peduli Pimpinan Putra Daerah sejak awal sudah menyatakan sikap bahwa kita menginginkan yang menjadi Pj Itu adalah putra daerah dan merupakan orang Kalimantan Tengah,” ucap Korlap Aliansi MP3D Kalteng, Ingkit B.S. Djaper, Kamis (21/9/2023).
Menurut Ingkit, masyarakat di Provinsi yang berjuluk Bumi Tambun Bungai pun mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk mengisi jabatan tersebut.
“Kalimantan Tengah juga mempunyai SDM yang mumpuni, baik itu dalam merancang dan mendesain upaya pembangunan serta mempersiapkan segala hal. Pj itukan sifatnya tidak permanen juga, harapan kita sejak awal adalah posisi tersebut agar dapat diisi oleh orang Kalteng,” tambahnya.
Selain itu berharap pemerintah pusat bisa memperhatikan hal ini. Selain itu juga berhak untuk mendorong putra putri terbaik yang dimiliki Kalimantan Tengah untuk menjadi pemimpin di daerahnya sendiri.
Dengan melihat situasi ini pihaknya besok pada Jumat 22 September 2023 akan melakukan aksi penyampaian aspirasi terkait hal tersebut yang akan dilaksanakan di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Adhie yang merupakan salah satu Korlap Aliansi MP3D Kalteng kepada media ini menyampaikan Pj Kepala Daerah di Kalteng nantinya diharapkan dapat diisi oleh putra daerah Kalteng sendiri.
“Perlu diketahui ini juga merupakan rangkaian dari penyampaian aspirasi yang telah kita laksanakan beberapa bulan lalu, intinya kita tetap konsen dan berharap Pj Kepala Daerah di 10 kabupaten/kota di Kalteng ini diisi oleh putra daerah. Kalau Pj nya putra daerah mereka pasti benar-benar paham dan sangat mengerti dengan daerahnya,” jelasnya.
Adhie menjelaskan, terkait aksi besok yang akan dilakukan pihaknya ialah Jumat Baper (Bawa Aspirasi Rakyat).
“Kita hanya menyampaikan aspirasi, bukan demo ya. Harapannya semoga aspirasi kami ini nantinya didengar oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, kami tidak punya kepentingan terhadap kabupaten manapun, ini juga merupakan bentuk kepedulian kami. Gak asik rasanya jika Kalimantan Tengah ini dipimpin oleh orang yang baru belajar dan mengenal Kalimantan Tengah,” ungkapnya. (udi)