BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Terkait dengan saat ini adanya kenaikan harga beras yang terjadi di beberapa tempat di Kota Palangka Raya terus dilakukan upaya oleh Pemkot maupun Pemprov Kalteng.
Staf Ahli Gubernur Kalteng bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko mengatakan, memang saat ini harga beras sedang mengalami kenaikan dari biasanya, bahkan kenaikan mencapai 2-5 ribu perkilonya.
“Di lapangan memang harga beras masyarakat sedang merasa mengalami kenaikan dari biasanya. yang dulu harga rata-ratanya 10 ribu per kilo sekarang menjadi 15 bahkan 17 dan 23 ribu terutama di Palangka Raya,” ucapnya, Kamis (21/9/2023).
Ia menjelaskan, adanya kenaikan harga beras ini karena pemerintah pusat telah menentukan harga gabah kering giling di tingkat petani yang dulu 5 ribu sekarang 7 ribu.
“Jadi ada proses dari penggilingan sampai ke penjualan itu yang menyebabkan mahal, tetapi itu untung untuk petani kita,” ungkap Yuas.
Sementara, terkait dengan inflasi, ia membeberkan saat ini inflasi Kalteng masih aman dan berada diurutan ke 22 secara nasional.
“Kalteng masih aman untuk inflasi, dan urutan ke 22 kalau tingkat nasional. Sinergitas kabupaten kota juga diperlukan dalam penanganan inflasi termasuk juga harga beras,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya agar harga pangan bisa terus ditekan khususnya harga beras.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kalteng yaitu dengan menggiatkan gerakan pasar murah, untuk menahan lajunya inflasi.
“Kita masih menggiatkan gerakan pasar murah, gerakan tanam dan panen raya di beberapa kabupaten untuk menahan lajunya inflasi,” beber Yuas beberapa waktu lalu. (asp)