BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino di Wilayah Provinsi Kalteng, di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (3/10/2023).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kalteng, Pejabat Bupati/Walikota se-Kalteng, serta pihak terkait lainnya.
Di dalam arahannya, Gubernur Kalteng mengatakan bencana Karhutla saat ini hampir menyelimuti sebagian besar wilayah Provinsi Kalteng, yang meluas mulai tanggal 24 September 2023.
“Tahun 2023 ini terjadi el nino moderat, lebih tinggi dibanding yang terjadi tahun 2019 yaitu el nino lemah. Meski belum bisa terhindar dari kabut asap, tetapi penanganan Karhutla tahun 2023 relatif lebih terkendali dibandingkan tahun 2019, baik dari luasan Karhutla maupun jumlah kejadian Karhutla,” ucapnya.
Gubernur menyatakan, lima daerah yang telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan, dan Kota Palangka Raya.
“Saya minta kepada Bupati, Pj Bupati, dan Pj. Walikota didukung Forkopimda dan semua elemen di kabupaten/kota, agar memperkuat sinergi dan serius melakukan upaya penanggulangan Karhutla,” pinta Gubernur.
Terkait dengan inflasi, Gubernur mengungkapkan inflasi di Provinsi Kalteng saat ini masih terkendali berkat kerja sama semua pihak.
“Pada bulan September 2023, angka inflasi dari tahun ke tahun Kalimantan Tengah sebesar 1,88 persen, lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 2,28 persen. Kemudian dari bulan ke bulan Kalimantan Tengah sebesar 0,11 persen, juga lebih rendah dari angka nasional yaitu 0,18 persen. Kemudian, angka inflasi tahun kalender sebesar 1,52 persen, di bawah nasional yang di angka 1,63 persen,” bebernya.
Meski demikian, Gubernur Sugianto Sabran mengingatkan agar tidak lengah dan tetap fokus dalam upaya-upaya pengendalian inflasi.
“Mayoritas komoditas penyumbang inflasi berhubungan dengan ketahanan pangan. Oleh karena itu, untuk menyangga inflasi agar terus terkendali, sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah, bukan hanya langkah jangka pendek saja, tetapi juga langkah jangka panjang harus benar-benar dipersiapkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, H. Nuryakin melaporkan, pengendalian Karhutla di Kalteng terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.
“Hal ini dapat kita lihat dari indikator, luas Karhutla 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023 seluas 18 ribu hektar, jauh lebih baik dibanding 2019 yang mencapai 317 ribu hektar,” ujarnya.
Terkait dengan pengendalian inflasi, Sekda mengimbau agar lebih memaksimalkan hal tersebut mengingat dampak musim kemarau panjang yang diakibatkan el nino pada beberapa komoditas mulai menunjukkan kenaikan harga, sehingga harus terus dipantau dan dikendalikan.
“Salah satunya kenaikan komoditas beras, menyikapi kenaikan tersebut Pemerintah Provinsi telah meluncurkan program subsidi beras di triwulan keempat ini. Dampak el nino diperkirakan terjadi hingga Maret 2024, jika tidak dikelola dengan baik maka kita bisa mengalami kelangkaan,” tandasnya. (asp)