Pj Walikota Tanggapi Inflasi Palangka Raya Tertinggi di Kalimantan

Whatsapp Image 2023 11 08 At 3.16.02 Pm
Pj Walikota Palangka Raya, Hera Nugrahayu

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pejabat (Pj) Walikota Palangka Raya, Hera Nugrahayu menanggapi bahwa Palangka Raya inflasi tertinggi se-Kalimantan pada Oktober 2023.

Pada bulan Oktober tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bahwa Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,63 persen dan tertinggi di Kalimantan.

Hera menjelaskan, bahwa Satgas Pangan dan juga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palangka Raya sudah menjaga ke stabilan angka inflasi dari awal tahun hingga pada bulan Oktober 2023 kemarin.

“Memang kemarin ada kenaikan sedikit, dan itu kontribusi dari harga beras, yang sudah naik juga di tingkat nasional. Dan angkutan udara, dominannya disitu, artinya angkutan udara bukan kewenangan kita,” kata Hera.

Ia membeberkan, memang ada kenaikan sedikit terkait dengan harga beras dan juga angkutan udara dari pada bulan-bulan sebelumnya.

“Tapi bila kita bandingkan dengan rata-rata nasional, itu masih di bawah rata-rata nasional sedikit, makanya kita juga perlu waspada ya. Tetapi untuk angka inflasi secara akumulatif sampai saat ini masih dibawah target yang ditetapkan,” ujarnya.

Hera juga menegaskan, pihaknya bersama dengan pihak terkait terus berupaya untuk menekan angka inflasi sampai akhir tahun. Pemkot juga kata Hera, optimis inflasi Palangka Raya berada di bawah target nasional yaitu 3%+1 dan 3%-1.

“Kita sekarang di 2,5 persen, tinggal dua bulan lagi. Kalau kita bisa menstabilkan, menekan benar-benar pergerakan harga-harga stabil, saya yakin itu bisa dicapai,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro mengatakan, bahwa perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2023 secara umum di Kota Palangka Raya menunjukkan adanya peningkatan.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Oktober 2023 di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,63 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,54 pada September 2023 menjadi 117,27 pada Oktober 2023,” kata Eko.

Ia menambahkan, bahwa tingkat inflasi tahun kalender atau Oktober 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 2,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 sebesar 2,54 persen.

Inflasi bulanan di Kota Palangka Raya, sebut Eko, terjadi karena peningkatan nilai indeks harga konsumen di beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau 1,58 persen, kelompok transportasi 0,95 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,25 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,13 persen, kelompok kesehatan 0,09 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,06 persen, dan kelompok pendidikan 0,04 persen.

“Sementara itu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,23 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,04 persen, dan kelompok perawatan pribadi lainnya 0,04 persen,” sebutnya.

Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Palangka Raya pada Oktober 2023, tambah Eko, antara lain beras, cabai rawit, ikan nila, bensin, daging ayam ras, angkutan udara, kacang panjang, ikan baung, ikan gabus, dan pepaya.

“Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, ikan layang/ikan benggol, telur ayam ras, bawang putih, minyak goreng, telepon seluler, ikan lele, makanan ringan/snack, baju muslim wanita, dan kulkas/lemari es,” pungkasnya. (asp)