Jelang Nataru, Satgas Pangan dan TPID Kalteng Pantau Stok dan Harga

Whatsapp Image 2023 11 29 At 8.45.25 Pm

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menjelang natal tahun 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru), Tim Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng melakukan pemantauan stok dan harga pangan, Rabu (29/11/2023).

Pemantauan ini dilaksanakan di Pasar Besar dan Pasar Kahayan Palangka Raya, dan juga di Gudang Bulog Jalan Tjilik Riwut KM 7 dan distributor minyak goreng Jalan RTA Milono KM 3 Palangka Raya.

Gubernur Kalteng melalui Staf Ahli (Sahli) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, komoditas yang mengalami kenaikan harga salah satunya adalah gula pasir.

“Sebagian beras juga mengalami kenaikan, karena yang dijual di pasar ini berasnya dari pengecer ke pengecer sehingga mereka menjualnya kisaran Rp17.000 per kilo, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) kita untuk beras cuma Rp11.500 per kilo,” jelasnya.

Meski begitu sebut Yuas, stok beras sampai dengan Nataru nanti masih aman, yakni 57 ton. “Harga minyak goreng Minyakita juga naik dari agen, dulunya Rp14.000 per liter sekarang Rp16.000-Rp17.000,” katanya.

Ia menambahkan, untuk menekan kenaikan harga pangan di pasaran, Pemprov Kalteng berupaya memberikan edukasi ke pedagang-pedagang di pasar.

“Harapannya dengan begitu harga pangan bisa kita tekan,” tutur Yuas.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi mengungkapkan harga beras premium yang berasal dari Pulau Jawa seperti Lahap dan Mangkok mengalami sedikit penurunan harga.

“Tiga program yang dilakukan Pemerintah seperti bantuan pangan, beras SPHP, dan beras subsidi diharapkan bisa menahan laju kenaikan harga beras. Untuk bantuan pangan, akan diperpanjang sampai dengan Maret 2024. Saya optimis dengan adanya tiga program ini, harga beras bisa kita kendalikan,” ujarnya.

Riza menambahkan, harga cabai yang minggu lalu mengalami fluktuasi harga, saat ini sudah mengalami penurunan.

“Saat ini kita sudah memasuki musim hujan dan petani-petani kita juga sudah mulai menanam, sehingga kita harapkan pada saat nataru nanti harga cabai tidak naik terlalu signifikan,” pungkasnya. (asp)