BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kucuran dana segar dari Bank Dunia sebesar USD 5 juta atau setara Rp76 miliar berhasil dikantongi Kalimantan Tengah. Keuntungan tersebut hasil pengelolaan emisi karbon yang diterapkan Pemerintah setempat pada 2023.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo menyampaikan rasa bangganya atas raihan tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pengelolaan lingkungan secara baik.
“Tahun ini kita mendapatkan dana dari REDD (reducing emission from deforestation and forest degradation plus conservation). Kita dapat USD 5 Juta atau hampir Rp76 miliar,” katanya di Palangkaraya, Selasa (16/1/2024).
Edy Pratowo menyebutkan, pendapatan dana karbon yang berhasil diraih Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) di tahun 2024 ini tertinggi di Indonesia, bersama dengan Papua.
“Kita berharap upaya untuk pelestarian lingkungan terus dilakukan. Pembangunan dan pelestarian harus sejalan agar dapat berjalan berkesinambungan,” ungkapnya.
Terkait dengan peruntukan penggunaan anggaran dana karbon tersebut, Edy mengatakan, akan disesuaikan dengan ketentuan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknisnya.
“Nanti kita lihat petunjuk teknisnya seperti apa. Kita masih menunggu informasi dari pemerintah pusat, terkait bagaimana mekanisme pengelolaan dana karbon ini,” pungkasnya. (asp)