BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI), Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, Kalimantan Tengah sudah berhasil menyiapkan langkah strategis dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan Siti Nurbaya saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Tuwung, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, yang didampingi oleh Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI, Hartono, Rabu (24/1/2024).
Menteri Siti Nurbaya menyampaikan, maksud kunjungan kerjanya beserta rombongan dan tim dari Delegasi Dinas Kehutanan Amerika Serikat atau US Forestry Service saat ini untuk membuktikan sekaligus melihat langsung bahwa Kabupaten Pulang Pisau termasuk atau yang paling utama berhasil mengatasi persoalan kebakaran hutan.
“Tahun 2015 sejak Bulan September sampai dengan akhir November saya mendampingi Bapak Presiden bolak balik melewati jalan ini didampingi Bupati Pulang Pisau. Waktu itu, jarak pandang dari mobil ke jalan hanya tiga meter dan kadang dua meter akibat parahnya kabut asap. Bukan hanya di sini terjadi kabut asap yang parah tetapi di Riau gawat, Kalimantan Selatan gawat, Kalimantan Barat gawat, Sumsel, Jambi dan kecaman internasional juga pada akhir 2015 sangat dahsyat,” jelasnya.
Menteri Siti Nurbaya menyampaikan, terima kasihnya, karena sudah dikunjungi dari tim Amerika Serikat untuk melihat betapa serius Pemerintah mengatasi kesulitan dan berhasil.
“Saya yakin ini pasti karena Pemerintah Daerah dan masyarakatnya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng menyampaikan hampir 50 persen lokasi di areal pengelolaan KUPS LPHD Tuwung dulunya merupakan lahan bekas kebakaran hutan.
Namun sekarang, sambung Wagub, telah dikembangkan untuk kegiatan Agroforestri oleh KUPS Desa Tuwung, dengan pendampingan dari Kementerian LHK RI yang berkolaborasi dengan UPT KPHP Kahayan Tengah di lapangan.
“Ada tiga kelompok usaha di Hutan Desa Tuwung ini, yaitu KUPS Perikanan, KUPS Peternakan, dan KUPS Budidaya Madu Kelulut,” ujarnya.
Edy Pratowo berharap pemberian persetujuan pengelolaan Hutan Desa dapat terus didorong lebih luas di Bumi Tambun Bungai apalagi Provinsi Kalteng memiliki sekitar 11,9 juta hektare kawasan hutan.
“Sehingga diharapkan kekayaan hutan tersebut dapat dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ditambah lagi, ungkap Wagub, Kalteng akan menjadi tetangga terdekat IKN, diharapkan mampu melestarikan hutan gambut berikut fauna, banyak yang langsung dapat dinikmati seperti beraneka ragam buah hutan serta kayu yang langka perlu untuk dijaga dan dilestarikan.
“Mohon kiranya menjadi perhatian kita bersama karena ini dapat menjadi pendapatan masyarakat sekitar hutan yang menjanjikan, dikarenakan masyarakat modern saat ini ingin sesuatu yang organik dan asli dari alam,” pungkasnya. (asp)