Kalteng Dapatkan Optimalisasi Lawan Rawa Seluas 81.088 Hektare

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo hadiri Kick Off Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024, di Simpang Jalan Rey 8 Mentaren II, Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (16/3/2024).

Saat membacakan sambutan tertulis Gubernur, Wagub mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Pusat yang menjadikan Provinsi Kalteng sebagai Lumbung Pangan Nasional melalui program Upaya Khusus (Upsus) Optimalisasi Lahan Rawa.

“Kalimantan Tengah mendapat alokasi kegiatan Upsus Optimalisasi Lawan Rawa 2024 seluas 81.088 ha yang tersebar di sepuluh kabupaten,” katanya.

Wagub merincikan, 10 kabupaten tersebut yaitu Barito Selatan seluas 500 ha, Barito Utara seluas 350 ha, Barito Timur seluas 2.000 ha, Kapuas seluas 51.000 ha, Pulang Pisau seluas 15.462 ha, Kotawaringin Barat seluas 145 ha, Kotawaringin Timur seluas 4.216 ha, Seruyan seluas 2.473 ha, Katingan seluas 4.842 ha, dan Gunung Mas seluas 100 ha.

Lebih lanjut, kata Wagub, Kalteng juga mendapatkan alokasi kegiatan perluasan area tanam melalui pompanisasi seluas 22.060 ha.

“Program Tumpang Sisip/Tusip antara sawit dengan padi gogo seluas 16.562 ha, yang tersebar di sembilan kabupaten,” ujarnya.

Adapun 9 kabupaten tersebut, yaitu Kotawaringin Barat seluas 2.155 ha, Kotawaringin Timur seluas 3.489 ha, Kapuas 521 ha, Barito Utara 2.149 ha, Sukamara seluas 2.456 ha, Lamandau seluas 2.138 ha, Seruyan seluas 721 ha, Pulang Pisau seluas 2.509 ha, dan Palangka Raya seluas 424 ha.

Edy menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Kalteng didahului dengan perencanaan berupa Survei Investigasi Desain (SID) oleh beberapa Perguruan Tinggi Negeri, dilanjutkan dengan kegiatan konstruksi berupa perbaikan infrastruktur pengairan di lahan usaha tani.

“Kami berharap kegiatan ini dapat segera dituntaskan sehingga bermanfaat luas bagi petani dan masyarakat Kalimantan Tengah pada umumnya, sekaligus mendorong percepatan upaya Pemerintah menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional,” imbuhnya.

Selanjutnya, Dirjen Perkebunan Kementan RI, Andi Nur Alamsyah meminta agar dilakukan akselerasi atau percepatan sehingga Upsus optimalisasi lahan rawa di Pulang Pisau yang telah tersedia seluas 106 ha, bisa diselesaikan dalam jangka waktu empat hari.

“Saya harapkan kita bisa bekerja sama dengan para petani dan juga pihak terkait lainnya, agar pekerjaan bisa kita selesaikan dengan cepat,” tandasnya.

Diketahui, lahan rawa merupakan salah satu sumber daya lahan yang potensial untuk pertanian, terutama tanaman pangan.

Namun demikian, secara alamiah lahan rawa memiliki karakter dan fisik lahan yang tidak subur dan air yang sulit dikendalikan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam hal menghasilkan teknologi pangan produktivitas lahan rawa.

Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan berbagai program optimalisasi pemanfaatan lahan rawa sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan. (asp)