Keberadaan Sekat Kanal Memberikan Peluang Manfaat kepada Masyarakat

Pejabat Pembuat Komitmen Satker Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Tengah, Imbang Urai

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menanggapi adanya pemberitaan di salah satu media online, yang menyebutkan bahwa pembangunan sekat kanal yang berada di Jalan Tjilik Riwut km 21 Kelurahan Marang kota Palangka Raya asal-asalan.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah melalui Pejabat Pembuat Komitmen Satker Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Tengah, Imbang Urai mengatakan, jadi sedikit disampaikan bahwa sebenarnya di lapangan itu, kalau bangunan itu mempergunakan kayu galam dengan usia semi permanen tadi, usia tiga tahun itu memang terlihat bendanya barangnya seperti galam tapi fungsinya bukan asal-asalan.

“Artinya pembangunan itu tidak besar untuk biayanya, tetapi manfaatnya yang kita ambil di sini kenapa kita tidak melakukan permanen ada beberapa alasan pertama titik tersebut kita harus lihat dulu secara fungsi tepat tidak diletakan di situ,” ucapnya.

Selain itu tepat lokasinya tadi apakah mampu menaikkan tinggi muka air, karena kadang-kadang saluran tersebut malah ternyata tidak mempunyai peran dalam menahan air itu bisa terjadi.

“Jadi kita di sini perlu tahu persis dulu apakah tepat tidak berada di titik tersebut, sebelum kita melaksanakan pembangunan-pembangunan dalam bentuknya adalah permanen,” tambahnya.

Selain itu digarisbawahi bahwa pembangunan di Kalimantan Tengah ini, tujuannya bagaimana mengangkat ekonomi masyarakat lokal.

“Waktu kita berdiskusi mengapa itu harus galam tidak ke beton, pertama dari sisi anggaran, kedua dari sisi ketepatan tadi, ketiga bahwa jika dia beton atau mempergunakan besi dan semen otomatis itu, bukan produk masyarakat kita tidak mungkin kita cari secara lokal,” lanjutnya.

Artinya benda-benda semen besi itu adalah harus dibeli di luar Palangka Raya, tapi kalau itu dalam bentuk galam itu artinya dari masyarakat lokal sendiri, jadi di sini membeli produk masyarakat yang ada.

“Sehingga dana dari pembangunan itu, tentunya bisa berputar di daerah kita sehingga kemampuan daya beli masyarakat itu ada, walaupun mungkin sumbangsih dari proyek BRG ini kecil, tetapi masyarakat kita memiliki dana untuk mereka bisa hidup di sini,” ungkapnya. (udi)