BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana besar Pemerintah Pusat untuk menjalin kerja sama dengan Tiongkok dalam pengembangan proyek ketahanan pangan nasional.
Pada rencana tersebut, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi daerah yang disebut-sebut memiliki potensi besar untuk menjalankan proyek itu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng juga menyambut baik dan mulai mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung proyek ketahanan pangan itu.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo mengatakan, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran sudah menyampaikan kepada pihaknya bahwa dalam satu pekan ini pihaknya akan melakukan rapat koordinasi bersama dengan dinas teknis untuk mempersiapkan itu.
“Ada potensi lahan di Kalteng sebesar 165.000 hektare (ha), kalau bisa mencapai 200.000 ha, kata Pak Luhut, itu bisa tercapai. Saya kira kita bisa mencapai target itu secara bertahap,” ucap Edy, Selasa (23/4/2024).
Ia menyebutkan, potensi untuk mencapai target sebesar 200.000 ha lahan untuk pertanian itu di eks lahan gambut. Lahan itu tersebar se-Kalteng pada 10 kabupaten yang menjalankan program optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi.
“Tapi peluangnya terbesar itu di daerah Kapuas dan Pulang Pisau dengan beberapa daerah kabupaten lainnya,” bebernya.
Wagub menegaskan, peluang yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan itu harus ditangkap.
“Makanya dengan adanya pemberian lahan program Oplah (Optimalisasi Lahan Rawa dan Pompanisasi) yang 81.000 ha itu juga salah satu bentuk untuk mendorong agar perluasan lahan dan produksi padinya bisa meningkat,” tandasnya. (asp)