DAD Kalteng Gelar Hasupa Hasundau, Bahas Isu Strategis

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dewan Adat () Provinsi Kalimantan Tengah () menggelar Hasupa Hasundau, di Aula Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, Selasa (4/6/2024).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan DAD dari berbagai kabupaten dan kota se-Kalteng serta para Damang se-Kota Palangka Raya.

Ketua Umum DAD Kalteng, H. melalui Sekretaris Umum (Sekum), Yulindra Dedy mengatakan, pertemuan tersebut digelar dalam rangka membahas berbagai persoalan strategis yang sedang dihadapi oleh masyarakat Dayak di Kalteng.

Salah satu isu utama yang dibahas beber Dedy, adalah bursa karbon. DAD Kalteng menilai bahwa potensi besar Kalimantan Tengah dalam perdagangan karbon perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

“Kami harus memastikan bahwa masyarakat Dayak mendapatkan manfaat maksimal dari perdagangan karbon ini, tanpa merusak dan budaya lokal,” ucapnya.

Selain itu, muatan lokal di sekolah juga menjadi sorotan. DAD Kalteng, jelas Dedy, mendorong agar muatan lokal yang mencakup bahasa dan budaya Dayak diintegrasikan lebih kuat dalam kurikulum di sekolah-sekolah se-Kalteng.

“Pendidikan adalah kunci untuk melestarikan budaya kita. Generasi muda harus mengetahui dan bangga akan warisan budaya mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut kata Dedy, isu konflik antara masyarakat dengan perusahaan juga dibahas secara mendalam. Banyaknya konflik agraria antara masyarakat Dayak dengan perusahaan perkebunan dan pertambangan menjadi perhatian serius.

“DAD Kalteng menyerukan agar pemerintah dan perusahaan lebih responsif terhadap hak-hak . Kami tidak menolak , tapi harus ada keseimbangan dan keadilan,” tegasnya.

Pertemuan Hasupa Hasundau ini juga menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas antar masyarakat adat Dayak di seluruh Kalteng. Dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi, DAD Kalteng menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan dalam memperjuangkan hak-hak adat.

“Kita harus bersatu dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan ini,” ungkapnya.

Hasupa Hasundau kali ini juga diharapkan berhasil merumuskan beberapa rekomendasi strategis yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat.

“Ini adalah langkah awal, perjuangan kita masih panjang, tapi dengan kerja keras dan kesatuan, kita pasti bisa mencapai tujuan bersama,” demikian Yulindra Dedy. (asp)