Potensi Kekeringan Tinggi, BPBD Palangka Raya Siaga Karhutla

Personel BPBD Palangka Raya ketika meninjau lokasi Karhutla di Kelurahan Menteng.

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Siaga terhadap bencana hutan dan lahan () dilakukan Palangka Raya menyusul adanya resiko tingkat kekeringan tinggi di Kota Palangka Raya berdasarkan portal Pemetaan Resiko Berbasis Analisis Dini (Perisai).

Portal Perisai sendiri bekerja berbasis satelit yang digunakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya dengan berkolaborasi bersama BMKG dan .

Plt Kalaksa , Hendrikus Satriya Budi mengatakan berdasarkan data dari Portal Perisai, diketahui tiga hari kedepan tidak ada hujan. Sehingga kemungkinan Palangka Raya akan mengalami kekeringan.

“Kekeringan yang dimaksudkan buka sifatnya ekstrem, tapi hanya tingkat kelembapannya saja,” katanya, Senin (15/7/2024).

Ia menyebutkan, atas adanya data tersebut pihaknya kini waspada terkait kemungkinan yang terjadi dengan menggalakkan patroli di semua kelurahan, begitu juga dengan relawan.

“Kota Palangka Raya telah kita tetapkan statusnya Siaga Karhutla,” ujarnya.

Hendrikus mengimbau agar masyarakat tidak membakar ketika membuka lahan atau membersihkan kebunnya.

“Sanksi tegas akan dilakukan kepada pihak yang terbukti melakukan lahan,” tegasnya.

Senada, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi, menerangkan beberapa hari terakhir telah ditemukan kasus Karhutla seperti di , khususnya di . Kemudian beberapa waktu lalu di wilayah Kelurahan Petuk Ketimpun.

“Saat ini kita sudah siaga dengan melibatkan personel dan tim-tim relawan yang ada untuk berkolaborasi dengan TRC BPBD di lapangan nantinya,” tutupnya. (yud)