Pengendalian Inflasi Perlu Inovasi dan Kreatifitas

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) kembali menorehkan prestasi dengan menerima Penghargaan Insentif Fiskal dari Pemerintah Pusat.

Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Pemprov Kalteng dalam mengendalikan inflasi daerah, menjadikan Kalteng sebagai salah satu dari empat provinsi yang meraih penghargaan tersebut untuk Periode I Tahun Anggaran 2024. Besaran insentif yang diterima oleh Kalteng mencapai Rp5.734.723.000.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas penghargaan tersebut. Ia menyebutkan, bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata dari komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi.

“Pada bulan Juli tahun lalu kita juga menerima insentif fiskal dari pemerintah pusat, dan alhamdulillah tahun ini kita dapat lagi. Hal ini menunjukkan konsistensi pemerintah daerah dalam melakukan upaya pengendalian inflasi,” ujar Wagub.

Keberhasilan Pemprov Kalteng dalam meraih penghargaan ini, menurut Edy, tidak lepas dari kerja keras dan sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

“Kuncinya adalah sinergisitas. Mengendalikan inflasi secara parsial dan sektoral tidak akan berhasil. Semua elemen pemerintah dan masyarakat harus terlibat aktif,” tegasnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng sekaligus Ketua TPID Kalteng, H. Nuryakin, menjelaskan bahwa konsep dan program yang dijalankan pemerintah daerah dan TPID dirancang untuk menjawab kebutuhan pokok masyarakat.

“Program seperti pasar murah, pasar penyeimbang, bansos, tanam sakuyan lombok, dan pemanfaatan pekarangan, bukanlah ide yang muncul tiba-tiba. Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur secara cermat memantau perkembangan situasi, kemudian mengarahkan TPID untuk melaksanakan program-program tersebut dengan konsisten,” jelas Nuryakin.

Nuryakin juga mengingatkan bahwa Kalimantan Tengah pernah berada di posisi tiga besar dengan inflasi tertinggi di Indonesia. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah, terutama TPID, untuk bekerja keras mencari strategi yang tepat dalam mengendalikan inflasi.

“Penyakit hanya bisa disembuhkan dengan diagnosa dan obat yang tepat. Sama halnya dengan inflasi, harus ditemukan penyebabnya terlebih dahulu sebelum menentukan langkah dan upaya yang tepat. Dalam pelaksanaannya, diperlukan inovasi dan kreativitas yang sesuai dengan kondisi setempat agar mampu menjawab tantangan dan persoalan yang ada,” tutupnya.

Dengan penghargaan ini, Pemprov Kalteng diharapkan terus memperkuat inovasi dan kreativitas dalam pengendalian inflasi, guna menjaga stabilitas ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (asp)