Dinas ESDM Kalteng: Stok Gas Elpiji 3 Kg Bersubsidi Aman

, – Menanggapi kabar kelangkaan gas 3 kg bersubsidi atau yang sering disebut tabung melon, Dinas dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama beberapa pihak terkait melakukan pengecekan langsung di lapangan.

Tim yang terdiri dari , Tim Monitoring dan Pengawasan Kementerian ESDM RI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya, dan PT. Patraniaga memeriksa sejumlah agen dan pangkalan gas di Palangka Raya, Jumat (20/9/2024).

Dari hasil pengecekan di beberapa lokasi, termasuk di Jl. Rajawali, Jl. G. Obos, dan Jl. Turi, tidak ditemukan adanya kelangkaan stok gas elpiji 3 kg di pangkalan resmi. Tim juga memastikan tidak ada keterlambatan pengiriman atau pembatasan stok dari agen ke pangkalan.

Namun, tim menemukan adanya kekosongan stok di beberapa kios dan toko yang menjual , meskipun sesuai aturan, kios dan toko bukan merupakan tempat penyaluran resmi gas elpiji bersubsidi.

Kepala Dinas ESDM Kalteng, Vent Christway, menjelaskan bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2018, penjualan resmi 3 kg bersubsidi hanya boleh dilakukan di pangkalan yang ditunjuk oleh PT. Pertamina Patraniaga.

Oleh karena itu, lanjut Vent, masyarakat diimbau untuk membeli gas elpiji bersubsidi hanya di pangkalan resmi agar mendapatkan harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pertamina agar setiap pangkalan resmi dipasangi tanda khusus atau totem LPG di depan, sehingga masyarakat tahu lokasi pangkalan resmi,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa pasokan gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk Kalimantan Tengah sebanyak 61.197 metrik ton akan cukup hingga akhir tahun 2024.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam melakukan pembelian gas elpiji 3 kg. Stoknya cukup hingga akhir tahun ini,” tutupnya. (asp)