Produksi Padi Kalteng Diprediksi Naik 47,40 Ribu Ton di 2024

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memperkirakan produksi padi dan luas panen padi di Kalteng pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menyampaikan bahwa produksi padi tahun ini diperkirakan mencapai 378,18 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 47,40 ribu ton atau 14,33 persen dari 2023 yang sebesar 330,78 ribu ton GKG.

Dia membeberkan, sepanjang Januari hingga September 2024, produksi padi tercatat 334,74 ribu ton GKG, naik 44,97 ribu ton atau 15,52 persen dibandingkan periode yang sama di 2023 sebesar 289,77 ribu ton GKG.

Kemudian berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan pada September, potensi produksi Oktober hingga Desember diperkirakan mencapai 43,44 ribu ton GKG.

“Total produksi padi 2024 diperkirakan mencapai 378,18 ribu ton GKG, naik 47,40 ribu ton dibandingkan 2023,” jelas Agnes.

Agnes juga menyebutkan produksi tertinggi pada 2024 terjadi di bulan Agustus, mencapai 94,12 ribu ton GKG, sedangkan produksi terendah diprediksi pada Januari, hanya 0,37 ribu ton GKG.

“Kabupaten dengan produksi padi terbesar adalah Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan, sementara produksi terendah berada di Kotawaringin Barat, Gunung Mas, dan Palangka Raya,” ungkapnya.

Selanjutnya, sambung Agnes, bahwa luas panen Kalteng pada 2024 juga mengalami peningkatan. Dia mengungkapkan bahwa luas panen padi 2024 diperkirakan mencapai 110,80 ribu hektare, bertambah 9,22 ribu hektare atau 9,08 persen dari tahun sebelumnya.

Sepanjang Januari hingga September 2024, realisasi panen mencapai 97,47 ribu hektare, naik 11 persen dibandingkan periode yang sama di 2023. Untuk Oktober hingga Desember, luas panen diperkirakan 13,33 ribu hektare.

“Luas panen padi 2024 diperkirakan 110,80 ribu hektare, meningkat sekitar 9,22 ribu hektare dari 2023,” jelasnya.

Perhitungan produksi padi ini dilakukan dengan menggabungkan luas panen dan produktivitas. Produksi padi dihitung dengan metode yang mengintegrasikan dua sistem pengumpulan data, yaitu Luas Panen (Hektare) dikali Produktivitas (Ton/hektare) sama dengan Produksi (Hektare). (asp)