Razak-Sri: Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kalteng Sangat Diperlukan

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng nomor urut 4, Abdul Razak dan Sri Suwanto, saat menghadiri debat kedua Pilkada Kalteng 2024. (Foto: Screenshot YouTube KPU Kalimantan Tengah)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4, Abdul Razak dan Sri Suwanto, menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan di Kalteng sangat diperlukan.

Abdul Razak menekankan bahwa pembangunan di Kalteng memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Menurutnya, keterlibatan tenaga profesional memang penting, tetapi Kalteng juga perlu memberikan peluang bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Abdul Razak pada debat publik kedua, saat menjawab mengenai apakah strategi bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam inovasi pelayanan publik dan langkah yang diambil agar masyarakat Kalteng merasa dilibatkan dan dapat memberikan masukan terhadap pelayanan publik, Selasa (5/11/2024).

“Jadi partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan di Kalimantan Tengah itu sangat diperlukan. Jadi harus dilibatkan. Jadi pelaksanaan kegiatan pemerintah, selain dilaksanakan oleh tenaga profesional tapi perlu juga dipikirkan tenaga pengangguran kita ini masih cukup besar,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Abdul Razak, investor yang menanam investasinya di Kalteng ini, baik di sektor pertambangan maupun perkebunan juga sangat diperlukan. Tetapi perlunya keseimbangan, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Disatu sisi investor itu kita perlukan agar paling tidak bisa menyerap tenaga kerja disekitar objek areal pertambangan dan perkebunan,” jelasnya.

Sementara itu, Sri Suwanto, calon Wakil Gubernur yang mendampingi Abdul Razak, menambahkan bahwa pihaknya akan memperkuat partisipasi masyarakat melalui regulasi yang tepat, melibatkan organisasi masyarakat dan tokoh lokal, serta memanfaatkan sistem digital.

“Yang pertama adalah kita ada regulasi, yang kedua melibatkan organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh, yang ketiga kita sistem digital,” ungkapnya. (asp)