BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui BPBPK menggelar Rapat Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Bencana Daerah se-Kalteng, di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Senin (4/11/2024).
Rakor ini dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah Provinsi dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dari seluruh kabupaten/kota di Kalteng.
Dalam laporannya, Sekretaris BPBPK Provinsi Kalteng, Agus Suyanto, menyoroti bahwa Kalimantan Tengah adalah wilayah dengan risiko bencana yang signifikan.
“Bencana yang pernah terjadi di Kalteng meliputi tanah longsor, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, gelombang pasang, kegagalan teknologi, hingga wabah penyakit dan bencana sosial,” ungkapnya.
Menurut Agus, hasil analisa Indeks Risiko Bencana Kalimantan Tengah pada 2023 berada di angka 121,71, masuk kategori sedang.
“Kejadian bencana, terutama di daerah rawan, masih sering terjadi dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi masyarakat, baik dalam bentuk korban jiwa maupun kerugian materiil,” tambahnya.
Melalui rakor ini, Pemprov Kalteng bertujuan meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam penanggulangan bencana.
Hal ini mencakup seluruh tahapan, mulai dari pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk sinergisitas dalam merancang perencanaan penanggulangan bencana di Kalteng untuk periode 2025–2029. Dengan potensi yang tersedia, baik struktural maupun non-struktural, diharapkan kita dapat melindungi masyarakat, menekan dampak bencana seminimal mungkin, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana,” jelas Agus.
Melalui langkah ini, Pemprov Kalteng menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana sekaligus membangun kesiapsiagaan yang lebih baik di seluruh wilayah. (asp)