BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan sikap netral dan independennya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), baik untuk Gubernur maupun Bupati.
Sebagai lembaga pembina olahraga prestasi, KONI Kalteng menegaskan tidak terlibat dalam politik praktis. Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Umum KONI Kalteng, Wilson Kudit Meseh, bersama Plt. Wakil Ketua Umum VI, Heriansyah, Kamis (14/11/2024).
Kudit menjelaskan bahwa fokus dan sudah menjadi KONI adalah membina atlet dan meningkatkan prestasi olahraga di Kalimantan Tengah.
“KONI adalah organisasi independen yang mengayomi 54 cabang olahraga di Kalteng, dan kepengurusannya terdiri dari berbagai latar belakang, seperti ASN, pengusaha, akademisi, pengurus partai, hingga jurnalis,” ungkap Kudit.
Ia menegaskan bahwa jika ada anggota KONI yang terlibat dalam Pilkada, itu adalah hak pribadi mereka yang sudah dijamin oleh undang-undang.
Menanggapi rumor di media sosial yang menyebut Ketua Umum KONI Kalteng, Rahmat Hidayat, menggunakan dana hibah KONI untuk Pilkada di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kudit membantah keras.
Ia menyayangkan adanya informasi keliru yang hanya menimbulkan opini negatif di masyarakat.
“Dana hibah KONI Kalteng dikelola dengan transparansi dan diaudit oleh auditor internal serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, Heriansyah menambahkan bahwa keberagaman di dalam KONI Kalteng memberi kekuatan dalam mengambil langkah strategis untuk mendukung olahraga di daerah.
KONI Kalteng juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pra PON dan mengawasi Pelatihan Provinsi (Pelatprov) untuk mempersiapkan atlet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatra Utara.
Terkait pencalonan Rahmat Hidayat sebagai Bupati Kotawaringin Barat, Heriansyah menjelaskan bahwa hal itu adalah hak pribadi Rahmat.
“Bila ada anggota maupun pengurus KONI yang menjadi simpatisan maupun calon gubernur dan bupati kami tidak bisa melarang silahkan saja, yang penting jangan membawa nama organisasi KONI dalam tebar pesona di Masyarakat baik untuk menaikkan dan menurunkan elektabilitas,” ujar Heriansyah.
Dengan sikap netralnya, KONI Kalteng berharap dapat terus fokus menjalankan tugas pembinaan olahraga, menghindari campur tangan politik, dan mempertahankan integritas sebagai lembaga independent. (asp)