BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Anggota DPD RI dari Kalimantan Tengah (Kalteng), Habib Abdurrahman, menggelar forum diskusi terbuka bersama Himpunan Mahasiswa (HIMA) Kabupaten Sukamara dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD), Jumat (2/8/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Cafe Domain, Jalan G. Obos XIV, Palangka Raya, ini menjadi ruang bagi para pemuda untuk menyuarakan berbagai persoalan daerah.
Dalam forum tersebut, Ketua HIMA Sukamara, Duta Erlangga, bersama anggotanya, menyampaikan langsung usulan mereka kepada wakil daerah di Senayan.
Isu pertama yang pihaknya soroti adalah keberlanjutan program shrimp estate di Kabupaten Sukamara. Mahasiswa menekankan pentingnya pelaksanaan program yang berwawasan lingkungan, khususnya dalam hal pengelolaan limbah.
Mereka mengingatkan agar dampak negatif terhadap masyarakat sekitar dan sektor pariwisata bisa diminimalisir.
Isu kedua menyangkut program transmigrasi. HIMA Sukamara mengusulkan agar warga lokal turut dilibatkan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dalam program tersebut.
Menurut mereka, keterlibatan itu penting agar masyarakat asli juga mendapat manfaat langsung, terutama dalam bentuk lapangan pekerjaan.
Poin ketiga yang diangkat dalam forum adalah perlindungan hak masyarakat lokal, terutama dalam hal kepemilikan tanah dan tanah adat. Mereka menegaskan bahwa program transmigrasi tidak boleh menjadi alasan untuk mengambil alih lahan milik warga setempat.
Sementara itu, isu keempat yang disampaikan berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia. HIMA mendorong adanya penguatan pendidikan karakter di sekolah sebagai langkah pencegahan pernikahan dini yang kerap terjadi di daerah.
Mereka menilai, hal ini penting untuk menekan angka gizi buruk dan membangun generasi muda yang berkualitas.
“Ini merupakan kesempatan berharga bagi kami untuk menyuarakan aspirasi yang selama ini kurang didengar. Semoga melalui forum ini, suara pemuda dapat sampai ke tingkat pusat,” ungkap Duta Erlangga.
Menanggapi aspirasi tersebut, Anggota DPD RI Kalteng, Habib Abdurrahman, memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan keberanian para pemuda menyampaikan persoalan daerah secara langsung.
“Pemuda harus menjadi agen perubahan. Kepekaan terhadap isu daerah seperti yang ditunjukkan HIMA Sukamara inilah yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa,” tegas Habib Abdurrahman.
Forum ditutup dengan sesi dokumentasi bersama antara HIMA Sukamara dan Habib Abdurrahman, sebagai simbol komitmen untuk terus menjembatani komunikasi antara aspirasi pemuda daerah dan pengambilan kebijakan di tingkat pusat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal dari dialog yang lebih rutin dan terbuka antara pemuda dan para pemangku kepentingan. (asp)
