BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat nilai ekspor daerah sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai US$2,55 miliar, turun 14,21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, mengatakan penurunan ekspor terutama disebabkan oleh berkurangnya pengiriman hasil tambang ke luar negeri.
“Nilai ekspor Kalimantan Tengah Januari–September 2025 tercatat sebesar US$2.554,32 juta, turun 14,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2024,” kata Agnes di Palangka Raya, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, sektor pertambangan masih menjadi penyumbang utama ekspor Kalteng, namun tahun ini mengalami penurunan signifikan.
“Penurunan terbesar terjadi pada ekspor hasil tambang, khususnya batu bara, yang turun 25,72 persen,” ujarnya.
Sementara itu, nilai impor Kalteng pada periode yang sama tercatat US$28,34 juta, atau menurun 40,54 persen dibanding Januari–September 2024.
“Penurunan tertinggi terjadi pada impor mesin/pesawat mekanik dan pupuk,” jelas Agnes.
Meski terjadi penurunan pada ekspor dan impor, neraca perdagangan Kalteng masih mencatatkan surplus besar sebesar US$2,52 miliar.
Agnes menyebutkan sejumlah komoditas masih mendominasi perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah.
“Komoditas utama ekspor adalah batu bara, CPO, karet remah, kayu olahan, kayu lapis, serta bijih zirconium, niobium, dan tantalum,” terangnya.
Sedangkan pada sisi impor, Kalteng masih banyak mendatangkan peralatan industri dan bahan pendukung produksi dari luar negeri.
“Impor didominasi mesin ekstraksi, aspal, mesin freeze dryer, ketel uap, mesin motor tempel, dan pupuk,” ungkapnya.
Agnes menambahkan, pasar utama ekspor Kalimantan Tengah masih ditopang oleh negara-negara Asia.
“Jepang, India, dan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor, sementara Malaysia, Singapura, dan Tiongkok menjadi pemasok impor utama,” jelasnya.
Dengan tren surplus yang masih terjaga, BPS menilai struktur perdagangan Kalteng tetap kuat di tengah penurunan aktivitas ekspor hasil tambang. (asp)










