BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Presiden RI Joko Widodo didampingi Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menuju Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Setibanya di Bandara Tjilik Riwut sekitar pukul 09.10 WIB, langsung melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Kabupaten Pulang Pisau.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Kalteng adalah dalam rangka meninjau kawasan lumbung pangan yang sedang dikembangkan yakni penanaman padi, keramba ikan serta peternakan bebek yang terletak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau. Presiden diagendakan akan melakukan Kick Off Food Estate sekaligus peninjauan area pertanian dan saluran irigasi yang berada di Desa Belanti Siam.
Diagendakan juga, Presiden akan melakukan penyerahan Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Joko Widodo rencananya juga akan melakukan peninjauan melalui udara di lokasi lahan yang akan dijadikan pilot project penanaman singkong yang berada di Kabupaten Gunung Mas.
Seperti dikutip dari Website setneg.go.id, penyediaan cadangan pangan Nasional merupakan agenda strategis untuk mengantisipasi potensi krisis pangan akibat pandemi sebagaimana yang diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) serta mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan lumbung pangan baru yang saat ini dikembangkan di Kalteng dan Sumatera Utara.
Saat memimpin rapat terbatas mengenai lanjutan pembahasan Food Estate (lumbung pangan) melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 September 2020, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan rumusan rencana induk lumbung pangan tersebut.
“Perumusan master plan ini penting sekali sehingga keseluruhan dari berbagai aspek itu bisa dilihat dan bisa segera diselesaikan baik untuk yang di daerah irigasi di Kalimantan Tengah seluas 148 ribu hektare, ini yang dipakai untuk tanam padi, juga lahan yang di luar nonirigasi seluas 622 ribu hektare yang ini akan dikembangkan untuk tanaman singkong, jagung, peternakan dan lainnya,” ujarnya.
Infrastruktur pendukung lumbung pangan juga harus segera dikerjakan. Seperti misalnya akses jalan yang nantinya akan memudahkan alat-alat dan fasilitas pertanian modern untuk memasuki area pertanian tersebut.
Presiden juga meminta agar pengembangan lumbung pangan baru ini turut disertai dengan kalkulasi matang soal pengelolaannya. Selain itu, pembiayaan dan model bisnis bagi pengelolaan lumbung pangan juga harus segera terbentuk. (rmi/MMC Kalteng)