Dinas Perikanan Kotim Usulkan Bantuan Alat Berat

Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Lohing Simon, didampingi sejumlah legislator, ketika menyerahkan cenderamata kepada perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) (Foto/Humas DPRD Provinsi Kalteng)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berharap adanya bantuan alat berat yang nantinya difungsikan untuk menggarap lahan, guna pengembangan sektor perikanan, di wilayah tersebut.

Aspirasi ini disampaikan langsung kepada jajaran Komisi II DPRD Kalteng, yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), saat melaksanakan kunjungan ke Dinas Perikanan di Kota Sampit, pekan lalu.

“Yang kami soroti adalah potensi perikanan yang ada di Kabupaten Kotim. Karena dekat dengan laut dan saat bertemu dengan pihak Dinas Perikanan. Mereka mengusulkan bantuan alat berat berupa Exavator, untuk menggarap lahan yang nantinya difungsikan sebagai pengembangan sektor perikanan,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Lohing Simon, kepada awak media di gedung dewan, Selasa (10/11/2020).

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengungkapkan, saat ini lahan yang dimiliki Kotim dalam rangka pengembangan sektor perikanan, lebih dari 1000 ha.

Namun saat ini yang baru tergarap, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat lokal, hanya berkisar 130 hektar. Oleh karena itu Komisi II akan memperjuangkan agar aspirasi yang disampaikan berupa bantuan alat berat untuk menggarap lahan tersebut, bisa terealisasi.

“Dengan potensi pantai dan air payau, Dinas Perikanan Kotim memang berencana untuk mengembangkan Udang dan Bandeng. Saat ini lahan yang sudah disiapkan lebih dari 1000 ha dan yang tergarap baru 130 hektar. Sehingga kita mendorong agar aspirasi bantuan alat berat tersebut bisa terealisasi,” harapnya.

Selain itu, sambung Lohing, saat ini Dinas Perikanan Kotim juga telah memiliki pabrik pengolahan pakan ikan. Namun hasil produksi pabrik tersebut masih terbilang dalam skala kecil.

“Memang mereka sudah punya pakan ikan sendiri, tetapi masih berskala kecil, mengingat hasil produksi tersebut hanya cukup untuk sektor perikanan yang dikelola oleh Dinas Perikanan. Sehingga kami juga mendorong agar pabrik pakan ikan di Kotim juga bisa dikembangkan,” demikian kata politisi dari PDI Perjuangan ini. (ega)