BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Melakukan pemantauan dan monitoring kondisi debit ketinggian air di daerah aliran sungai (DAS), terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Instansi terkaitnya.
Hal itu dilakukan bukanlah tanpa sebab, mengingat sejak beberapa bulan terakhir di tahun 2020 hingga memasuki awal tahun 2021 ini, intensitas hujan di wilayah Kota Palangka Raya masih tinggi.
“Memantau dan monitoring debit air pada setiap DAS merupakan langkah awal kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi banjir yang bisa saja terjadi,” kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.
Disela-sela memantau dan monitoring debit air tersier (saluran pengaringan) pada kawasan Pasar Kahayan, Sabtu (30/1/2021) lalu, Fairid menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap dampak tingginya curah hujan. Termasuk kewaspadaan terhadap luapan air atau banjir kiriman dari daerah lain
“Dari hasil pantauan dan monitoring debit air sepanjang saluran pengaringan daerah Pasar Kahayan, hingga kini masih aman. Saluran masih lancar dan tidak meluap,” bebernya.
Akan tetapi lagi-lagi ingat Fairid kondisi cuaca yang berpotensi hujan dengan intensitas tinggi bisa saja menyebabkan genangan air di beberapa titik di Kota Palangka Raya.
Sebab itu kata dia, masyarakat dapat pro aktif untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Terutama dengan membuang sampah pada tempatnya serta melakukan penghijauan di area lingkungan sekitar.
“Sejatinya menjaga kondisi lingkungan agar selalu bersih dan asri bisa dilakukan semua pihak. Termasuk masyarakat untuk pro aktif di dalamnya,” tandas Fairid.
Adapun dalam peninjauan dan monitoring itu Fairid didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palangka Raya serta Camat Jekan Raya. (rmi/MC Isen Mulang)