Revitalisasi Tiga Betang Dianggarkan Rp3,5 Miliar

Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pelestarian dan pemeliharaan aset budaya dan sejarah yang dimiliki Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi bagian dalam program kerja yang dilaksanakan DPRD Kalteng.

Diantaranya langkah dan persetujuan Komisi III DPRD Kalteng, untuk menggunakan dana aspirasi untuk melakukan revitalisasi 3 Betang yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Gunung Mas (Gumas).

Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng Kuwu Senilawati didampingi Wakil Ketua Hj Siti Nafsiah menjelaskan, benar ada anggaran senilai Rp3,5 miliar yang berasal dari dana aspirasi yang digunakan untuk merevitalisasi 3 Betang di Kalteng. Anggaran untuk revitalisasi ataupun pembenahan memang sudah sejak lama diminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, namun baru bisa direalisasikan tahun 2021 ini.

“Betang yang dilakukan revitalisasi diantaranya Betang Antang Kalang di Tumbang Gagu, Kotim senilai Rp1,5 miliar, Betang Tumbang Malahoi senilai Rp1 miliar dan Betang di Tumbang Kurik senilai Rp1 miliar. Sehingga nilai seluruh anggaran mencapai Rp3,5 miliar. Revitalisasi akan langsung dilaksanakan pada tahun 2021 ini, melalui Disbudpar,” kata Kuwu yang diamini Nafasiah saat dibincangi wartawan di gedung dewan, Selasa (9/2/2021).

Revitalisasi Betang, tidak asal dilakukan. Pertama tentu saja kondisi fisik betang tersebut. Meskipun secara umum kondisi betang di Kalteng memprihatinkan. Namun, ketiga Betang yang ada di dua kabupaten itu, dalam kondisi yang sudah sangat parah, dan apakah menunggu roboh dulu baru dilakukan pembenahan.

Hal lain pula, kata politisi Partai Gerindra karena Betang yang dilakukan revitalisasi masuk dalam cagar budaya. Tentunya, keberadaan Betang ini apabila dilakukan pembenahan akan sangat menarik bagi wisatawan. Bagi daerah sendiri, tentu akan memalukan apabila betang yang masuk dalam cagar budaya namun kondisinya tidak terawat apalagi sampai roboh.

Harapan bersama, kata Kuwu, hasil revitalisasi yang dilakukan ini semakin menguatkan potensi pariwisata yang dimiliki Kalteng. Betang tidak semata sebuah nama, namun sebuah filosofis yang selama ini menjadi pegangan bagi seluruh masyarakat di Kalteng. Semakin dibenahinya Betang yang masuk dalam cagar budaya akan memberikan potensi yang besar pula bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke depannya. (ega)