NIK Rampung, 525 Narapidana Lapas Terima Vaksin Covid-19

Antrean narapidana Lapas Palangka Raya untuk registrasi setelah menjalani vaksinasi
Antrean narapidana Lapas Palangka Raya untuk registrasi setelah menjalani vaksinasi

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Vaksinasi massal terhadap ratusan narapidana kembali dilaksanakan Lapas Kelas IIA Palangka Raya menggandeng Rumah Sakit TNI AD. Sebagai vaksinasi massal kedua yang dilaksanakan, kali ini jumlah narapidana yang divaksin mencapai 525 orang bertempat di Aula Serbaguna Lapas, Kamis (19/8/2021) pagi.

Sebelumnya, pelaksanaan vaksinasi bagi narapidana Lapas hanya bisa dilakukan terhadap 100 orang karena terkendala tidak adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Melalui Kerjasama antara Ditjen Pas Kemenkumham dan Ditjen Dukcapil Kemendagri, sebanyak 500 NIK narapidana Lapas akhirnya bisa dikeluarkan.

Sama seperti pelaksanaan vaksinasi pada umumnya, narapidana peserta vaksinasi juga diwajibkan melaksanakan pemeriksaan kesehatan maupun screening. Antusiasme tinggi diperlihatkan narapidana atas program vaksinasi tersebut.

Kalapas Palangka Raya, Chandran Lestyono, melalui Kasi Binadik Tigor Hutabalian, jika ditambah dengan pelaksanaan vaksinasi sebelumnya, maka jumlah narapidana yang telah divaksin berjumlah 625 orang.
Untuk memudahkan pengawasan pasca vaksinasi, maka narapidana yang telah ikut vaksin akan dipisah dengan yang lain.

“Sejauh ini tidak ada gejala yang muncul terhadap narapidana yang mengikuti vaksin. Kita berharap seluruh narapidana di Lapas bisa divaksin untuk membentuk herd immunity di dalam pemasyarakatan,” jelasnya.

Mengenai penolakan, lanjut Tigor, belum ada informasi dari petugas jaga mengenai narapidana yang menolak untuk divaksin. Mengingat animo narapidana cukup tinggi untuk mengikuti jalannya vaksinasi.

“Animo narapidana sangat baik menyambut vaksinasi ini. Sebelumnya kita memang sudah memberikan penjelasan dan sosialisasi mengenai pentingnya program vaksinasi bagi penanganan Covid-19,” tuturnya.

Sedangkan Rohadi (36) salah satu narapidana, mengaku memang sempat ragu untuk mengikuti jalannya vaksinasi. Namun setelah melihat narapidana lain tidak ada gejala buruk usai vaksinasi, maka ia pun bersedia untuk divaksin.

“Secara pribadi memang sempat ragu karena lihat di televisi ada yang bilang lemas maupun berdampak buruk. Ternyata itu tidak benar dan hanya berita bohong. Alhamdulillah saya coba saja untuk ikut vaksinasi,” ungkapnya. (yud)