Neraca Perdagangan Kalteng Surplus pada Februari 2022

IMG 20220401 WA0016
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Eko Marsoro mengatakan, bahwa neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah (Kalteng) pada bulan Februari 2022 mengalami surplus, dengan peningkatan sebesar 188,91 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$177,22 juta pada bulan Januari 2022 menjadi US$512,01 juta pada bulan Februari 2022.

Karena menurut data BPS Kalteng, nilai ekspor Kalimantan Tengah pada bulan Februari 2022 mencapai US$514,63 juta atau naik 184,91 persen dibanding ekspor Januari 2022, dan nilai impor Kalimantan Tengah selama bulan Februari 2022 ini, mencapai US$2,62 juta, turun 23,17 persen dibanding Januari 2022.

Terkait dengan ekspor di Kalimantan Tengah, Eko menerangkan bahwa, batubara dan minyak kelapa sawit merupakan komoditas utama ekspor Kalteng selama Februari 2022, dengan negara tujuan Jepang, India, dan Tiongkok.

Dijelaskannya, ekspor hasil tambang mempunyai kontribusi yang paling besar yaitu 75,60 persen terhadap total ekspor Kalimantan Tengah pada Februari 2022. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor hasil tambang mengalami peningkatan senilai US$273,46 juta atau 236,58 persen, dari US$115,59 juta menjadi US$389,05 juta. Dengan lomoditas utama ekspor hasil tambang, yaitu batu bara, bijih zirconium, dan aluminium.

Selain itu, tambah Eko, nilai ekspor hasil industri sebesar US$123,55 juta dan berkontribusi 24,01 persen terhadap total ekspor Kalimantan Tengah pada bulan Februari 2022. Komoditas utama yang mendorong peningkatan ekspor hasil industri diantaranya adalah fraksi cair dari refined palm oil (RPO). Disamping itu, nilai ekspor sektor pertanian pada Februari 2022 juga mengalami peningkatan senilai US$2,02 juta (20.200,00 persen) dibanding Januari 2022. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya ekspor komoditas cangkang kernel dan karet alam.

Sementara itu, untuk Impor Kalimantan Tengah, pada bulan Februari 2022 nilai impor Kalteng mencapai US$2,62 juta atau turun sebesar 23,17 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat senilai US$3,41 juta. Ini sejalan dengan turunnya volume impor Kalimantan Tengah pada Februari 2022, yaitu turun sebesar 42,38 persen atau 3,95 ribu ton, dari 9,32 ribu ton pada Januari 2022 menjadi 5,37 ribu ton pada Februari 2022.

“Menurunnya nilai impor disebabkan oleh turunnya impor non migas senilai US$1,77 juta atau 85,51 persen. Penurunan impor di Kalimantan Tengah dikarenakan menurunnya impor hasil industri dari kelompok berbagai produk kimia (katalisator) dan kelompok pupuk,” kata Eko saat press release, Jum’at (1/4/2022).

Selain itu, Impor total dari hasil industri menurun dari US$2,07 juta pada Januari 2022 menjadi US$0,30 juta pada Februari 2022. Disisi lain, impor migas mengalami peningkatan sebesar 73,13 persen, dari US$1,34 juta pada Januari 2022 menjadi US$2,32 juta pada Februari 2022. Meningkatnya impor migas didorong oleh meningkatnya impor hasil minyak berupa komoditas bahan bakar mineral (aspal).

“Komoditas impor Kalimantan Tengah selama Februari 2022 adalah bahan bakar mineral berupa aspal, berbagai produk kimia berupa katalisator dan bahan kimia organik berupa asam sitrat. Penurunan nilai impor Kalimantan Tengah ini dipengaruhi oleh menurunnya impor kelompok pupuk sebesar 100,00 persen, dimana Kalimantan Tengah tidak melakukan impor pupuk pada Februari 2022,” tungkas Eko. (asp)