BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Palangka Raya, Noorkhalis Ridha menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak jenis pertalite di wilayah setempat selama beberapa pekan ini.
“Beberapa minggu ini sudah pertalite cukup langka di semua SPBU. Kalau pun ada membutuhkan waktu yang lama untuk mengantre,” katanya, Rabu (8/7/2022).
Ia mengaku heran lantaran kelangkaan ini hanya terjadi di Kota Cantik. Pasalnya saat berkunjung ke kabupaten maupun provinsi lain ia tidak menemukan kelangkaan pertalite.
“Saya sempat ke kabupaten tetangga, bahkan provinsi tetangga. Semua berjalan dengan normal, tidak ada antrean pertalite seperti di Palangka Raya,” ungkapnya.
Sekretaris Komisi A tersebut meminta kelangkaan ini harus disikapi dengan segera terutama instansi terkait. Di sisi lain ia pun mendorong agar segera dilaksanakan rapat dengar pendapat atau RDP dengan instansi dan perusahaan terkait serta pemilik SPBU agar ditemukan solusi.
“Kalau kelangkaan ini karena pasokan pertalite yang dikurangi harus juga ada dasarnya. Tidak bisa kebijakan pengurangan itu diambil secara sepihak, karena tidak semua masyarakat mampu untuk beralih ke pertamax, apalagi pertamax baru saja mengalami kenaikan,” ujarnya.
Politisi PAN itu menilai ada selisih yang cukup besar antara harga 1 liter pertalite dan 1 liter pertamax. Misalnya ketika masyarakat terbiasa mengisi full pertalite dan kemudian dipaksa beralih ke pertamax, maka selisih tersebut semakin besar, ini tentu berdampak ke pendapatan masyarakat.
“Yang harusnya dengan mengisi pertalite masyarakat mampu menyisihkan untuk kebutuhan lainnya semisal popok bayi, maka dengan peralihan ke pertamax kebutuhan lain akan hilang. Karena selisih harga yg harus ditambahkan untuk mengisi pertamax. Ini yang harus dipikirkan juga,” pungkasnya. (oje)