Jaga Stabilitas Harga Jelang Idul Adha, TPID Kalteng Gelar High Level Meeting

27062022111445 0
Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Nuryakin saat memberikan sambutan dalam kegiatan High Level Meeting

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar High Level Meeting (HLM) dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Idul Adha tahun 2022 yang digelar di Ballroom Hotel Bahalap, Palangka Raya, Senin (27/6/2022).

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin.

Didalam sambutannya, Nuryakin mengatakan, saat ini kita masih dihadapkan pada tantangan meningkatnya risiko ekonomi dan inflasi akibat kondisi geopolitik dunia seiring dengan perang Rusia-Ukraina yang kita semua belum tahu kapan akan berakhir.

Kondisi ini juga menyebabkan naiknya tekanan inflasi global pada komoditas energi yang berlanjut terhadap komoditas pangan. Beberapa negara bahkan telah memberlakukan pembatasan ekspor pangan dan pupuk untuk menjaga kecukupan di masing-masing negara. Mereka melakukan proteksi sehingga mengakibatkan meningkatnya harga komoditas pokok tersebut.

Berdasarkan rilis BPS Kalimantan Tengah, inflasi pada Mei 2022 tercatat sebesar 5,74% (year on year), dan telah berada di atas sasaran inflasi nasional 3±1%. Sumbangsih inflasi sepanjang tahun 2022 utamanya berasal dari komoditas yang diatur pemerintah seperti bahan bakar rumah tangga, bensin dan angkutan udara sebagai dampak meningkatnya harga energi dunia.

Berbagai langkah telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk meredam kenaikan inflasi lebih lanjut, dimana kita ketahui bersama bahwa Pemerintah Pusat telah menaikan porsi alokasi subsidi untuk energi dalam APBN 2022 sehingga transisi kenaikan harga tidak terlalu tinggi dirasakan masyarakat.

Selain itu, komoditas makanan seperti minyak goreng, kue kering berminyak, daging ayam ras, beras dan bawang merah juga turut menjadi penyumbang inflasi sepanjang tahun 2022. Bahkan terakhir berdasarkan pemantauan di pasar tradisional harga daging sapi menjelang Hari Raya Idul Adha telah mencapai Rp. 150. 000 sebagai dampak adanya penyebaran penyakit mulut dan kuku.

“Menyikapi kondisi tersebut, kita selaku Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh komponen yang ada di Kalimantan Tengah tentunya harus melakukan berbagai langkah sinergis, responsif dan tepat sasaran dalam menyikapi potensi inflasi di Kalimantan Tengah, khususnya bahan pokok,” beber Nuryakin.

Ia menjelaskan, pada kesempatan HLM TPID kali ini, Nuryakin mengharapkan informasi dari pihak terkait kondisi perkembangan harga komoditas bahan pokok di daerah dan strategi serta upaya yang telah dan akan dilakukan oleh masing-masing TPID.

Ia juga mengharapkan, TPID bersama SOPD dan instansi terkait agar terus melakukan upaya pemantauan secara berkala terhadap kecukupan stok barang kebutuhan pokok dan melakukan upaya stabilisasi melalui operasi pasar bekerjasama dengan Bulog, Distributor, pedagang besar dan petani/ peternak pada masing-masing daerah. Khusus untuk komoditas sapi, diharapkan adanya upaya dari instansi terkait untuk dapat meredam kenaikan harga di tengah kebijakan karantina akibat adanya PMK, termasuk opsi untuk melakukan kerjasama dengan daerah lain.

“TPID dan OPD terkait juga diharapkan dapat mengembangkan sentra produksi komoditas tertentu yang bergejolak, seperti bawang merah agar sedapat mungkin dikembangkan di wilayah Kalimantan Tengah sehingga mengurangi pasokan dari luar wilayah,” sambung Nuryakin.

Selanjutnya, OPD dan instansi terkait di Kalimantan Tengah agar dapat melakukan kajian menyeluruh terhadap dampak atau konsekuensi atas kebijakan dalam menaikan tarif jasa layanan publik yang berada dalam kewenangannya sehingga tidak mendorong peningkatan inflasi lebih lanjut.

“Terakhir, secara bersama-sama agar terus melakukan komunikasi yang efektif dan mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sehingga ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali dengan baik,” tutup Nuryakin. (asp)