Dewan Himpun Aspirasi Masyarakat Basarang

Anggota DPRD Kalteng Rusita Irma. 1 1 750x445
Anggota DPRD Kalteng, Rusita Irma

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Bidang Fisik dan Prasarana di berbagai daerah di Kalteng, khususnya Kabupaten Kapuas di rasa masih sangat butuh peningkatan. Menurut Kepala adat Hindu Bali yang berada di Desa Basarang Jaya mengharapkan bantuan perampungan pagar Balai Banjar kepada Pemerintah Kabupaten ataupun Pemerintah Provinsi.

“Usulan itu di sampaikan ke kami agar bisa terselesaikan untuk keamanan dan kenyamanan dalam beribadah mengingat kondisi sarana ibadah dipinggir jalan,” katanya Anggota DPRD Kalteng, Rusita Irma, Rabu (29/6/2022).

Selain itu, Legislator yang juga merupakan Juri Bicara Anggota DPRD Kalteng yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) V yang meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini menyampaikan, pihaknya juga mendapatkan aspirasi dari perangkat desa.

“Melalui Sekretaris Desa Basarang Jaya mengharapkan pengalian parit drainase yang menuju balai banjar dan desa selanjutnya yang ada masuk kedalam mengingat curah hujan yang sering, sehingga debit air tinggi dikarenakan parit atau drainase yang dangkal sehingga butuh pengerukan mohon perhatiannya,” katanya.

Selain itu juga, srikandi Partai PKB Kalteng ini juga menyampaikan menerima aspirasi dari Kepala Taman kanak-kanak (TK) di desa Basarang yang mengharapkan bantuan pagar.

“Pagar ini di butuhkan untuk pencegahan anak-anak tidak keluar atau bermain di luar lingkungan sekolah dan bisa membahayakan keselamatan anak didik,” jelas Rusita.

Sedangkan Kepala desa Basarang menyampaikan terkait dengan keluhan masyarakat berkenaan dengan jalan usaha tani dari rei 3 sekitar 700 m dan rei 2 sepanjang 500 serta rei 1 sekitar 400 m mohon perbaikan jalan untuk melancarkan pengangkutan hasil usaha tani an mempermudah menjual ke kuala Kapuas ataupun ke daerah sekitarnya.

“Lalu untuk Jembatan lintas desa juga perlu perhatian, khususnya yang menghubungkan desa handel Batuah ke Handel Bapelas, Desa Panca Rekan dan Desa Panamas dengan Basarang yang menjadi pusat penghubung utuk warga dari beberapa desa mengharapkan bangun di perlebar dan di buat pakai beton atau kerangka baja, sehingga bisa mobil maupun yang membawa hasil pertanian,” imbuh Rusita.

Karena lanjutnya, mengingat jembatan tersebut sudah lapuk dan umurnya sudah tua dan akan menelan biaya lebih besar dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang di rasa tidak akan cukup.

“Terlebih lagi, karena ADD juga dipotong untuk penanganan Covid-19 untuk itu mengharapkan kepada kami supaya bisa menyampaikan masukan kepada pemerintah provinsi terutama Dinas Pekerjaan Umum Kalteng,” imbuhnya. (asp)