Juli 2022 Kalteng Alami Inflasi, TPID Gelar Rapat Evaluasi

03082022110718 0
Sahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko memimpin rapat evaluasi bulanan perkembangan inflasi Kalteng

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dalam rangka evaluasi terhadap rilis bulanan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap kondisi perekonomian di Kalteng, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng menyelenggarakan rapat evaluasi bulanan perkembangan inflasi di Kalteng, Selasa (2/8/2022).

Rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalteng dan dibuka oleh Sahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, yang dihadiri anggota TPID Provinsi Kalteng dan TPID Kota Palangka Raya.

Yuas Elko mengatakan pada Juli 2022 Kalteng mengalami inflasi bulanan (mtm) sebesar 0,44 persen dengan Palangka Raya tercatat inflasi sebesar 0,56 pesen dan Sampit sebesar persen.

Perkembangan tersebut terutama didorong kenaikan harga avtur yang berdampak pada kenaikan angkutan udara di tengah terbatasnya frekuensi penerbangan serta kenaikan harga bahan bakar rumah tangga (elpiji).

Komoditas penyumbang inflasi lainnya berasal dari kelompok volatile foods (pangan bergejolak) berupa bawang merah dan cabai rawit akibat faktor cuaca (tingginya curah hujan) di sentra produksi Jawa. Sementara itu, harga beras meningkat seiring berakhirnya masa panen serta harga ikan tongkol, ikan nila, tomat dan udang basah meningkat seiring menurunnya pasokan.

Selanjutnya, Yuas Elko berharap agar ke depan TPID Provinsi Kalteng terus melakukan pemantauan perkembangan harga komoditas dan melakukan serangkaian kegiatan pengendalian inflasi.

Kegiatan tersebut berfokus pada stabilitas harga dan pasokan komoditas pangan bergejolak (volatile foods), antara lain melalui opsi penambahan pasokan yang bersumber dari luar Provinsi Kalteng, dan jika diperlukan melakukan kegiatan operasi pasar. TPID juga akan terus mendorong peningkatan pasokan dari dalam provinsi dengan pengembangan sentra produksi seperti cabai rawit di Kalteng.

Lebih lanjut, TPID Provinsi Kalteng agar memprakirakan risiko kenaikan inflasi volatile foods pada Agustus akan menurun seiring mulai masuknya masa panen pada beberapa sentra produksi padi di Kalteng, seperti Kapuas dan Pulang Pisau.

“Sementara itu, kami akan terus mencermati perkembangan komoditas energi sehingga transmisi kenaikan harganya terhadap komoditas lainnya dapat diantisipasi,” demikian Yuas. (asp)