BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Palangka Raya menanggapi isu yang hangat di masyarakat yaitu rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi per 1 September 2022, dengan dalih subsidi menambah beban APBN.
“Pandangan kami, langkah menghapus subsidi BBM dengan dalih beban APBN yang sudah terlampau berat sangat tidak logis,” ucap Ketua Umum PD KAMMI Palangka Raya, Ardi Apriyansah, Kamis (1/9/2022).
Kebijakan ini, kata Ardi, justru akan menambah penderitaan masyarakat yang selama 2 tahun terakhir berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang karena biaya transportasi mengalami kenaikan,” tegasnya.
Dan pastinya, sambungnya, akan memperparah kondisi masyarakat menengah kebawah, yang sudah dihadapi oleh lonjakan harga pangan selama beberapa bulan terakhir.
“Pemerintah harusnya menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat menengah kebawah dengan memprioritaskan pengalokasian APBN untuk kebijakan yang secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Ardi.
Maka dengan itu, kata Ardi, adapun Sikap KAMMI Palangka Raya terhadap kenaikkan BBM, yakni :
1. Menolak Tegas Atas Rencana Pemerintah Untuk Menaikkan Harga BBM Bersubsidi.
2. Mendesak Pemerintah Mengendalikan Harga Barang-Barang Pokok.
3. Meminta Kepada Pemerintah Untuk Fokus Melakukan Pemulihan Ekonomi Rakyat. (asp)