Mahasiswa KKN UPR Berikan Edukasi untuk Cegah Stunting

SAVE 20220918 132142

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Jumlah kasus stunting di Kabupaten Gunung Mas masih terbilang sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus dari program kerja kelompok KKN-T Mandiri Universitas Palangka Raya (UPR).

Dari hal tersebut, kelompok 23 KKN-T Mandiri UPR berusaha untuk membantu mencegah penyakit stunting ini dengan cara melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting di desa sasaran KKN, yakni desa Tumbang Danau, Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas.

“Salah satu program kerja yang dilaksanakan pada kegiatan KKN-T UPR di desa Tumbang Danau adalah dengan membantu mengedukasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Selain itu kami juga memberikan makanan tambahan yaitu bubur kacang hijau kepada para undangan yang hadir pada saat kegiatan sosialisasi berlangsung,” ucap Ketua Kelompok KKN di Desa Tumbang Danau, Kukuh Setya Wibawa, Minggu (18/9/2022).

Kukuh juga mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan menyusui, tentang betapa pentingnya pencegahan Stunting.

Sehingga dalam upaya penanggulangan stunting pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan, Pemerintah telah memiliki landasan kebijakan program pangan dan gizi yang harapannya dengan terjaminnya ketersediaan pangan yang meliputi produksi, pengolahan, distribusi, dan konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang cukup diharapkan dapat menurunkan prevalensi kekurangan gizi pada daerah dengan prevalensi stunting tinggi di Indonesia.

“Angka ini masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen. Sehingga mulai dari tahun 2020, Kabupaten Gumas ditetapkan menjadi lokus penanganan stunting, dimana sesuai target nasional dan RPJMD di tahun 2024, angka stunting ditargetkan mampu ditekan di bawah 20 persen,” beber dia.

Dijelaskannya, Desa Tumbang Danau terletak di Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 626 jiwa tersebut, memiliki jarak perjalanan yang cukup jauh dari Kota Palangka Raya yaitu membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 3 jam.

Menurut kelompok 23 KKN-T UPR, Susahnya akses jalan menuju Desa Tumbang Danau merupakan salah satu kendala yang membuat masyarakat desa ini susah mendapatkan sumber daya pangan yang sehat dan bergizi serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

Sosialisasi stunting dan 1000 HPK ini diikuti oleh ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan. Sosialisasi ini disertai dengan pembagian brosur dan pembagian makanan tambahan berupa bubur kacang hijau.

“Program ini bekerja sama dengan Bidan Desa dan Puskesmas Pembantu Tumbang Danau. Dalam puskesmas dilakukan sosialisasi disertai dengan pembagian brosur yang berisi tentang pengertian stunting dan 1000 HPK, dampak stunting dan upaya pencegahan stunting kepada sasaran sosialisasi yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan dan memberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau,” ungkapnya.

Dalam sosialisasi ini, ada beberapa materi yang disampaikan, yakni pengertian stunting, sasaran, ciri-ciri stunting, penyebab stunting, dampaknya, cara pencegahan stunting, cara memenuhi kebutuhan gizi 1000 HPK dengan baik sebagai upaya pencegahan stunting, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Beberapa upaya guna mencegah terjadinya stunting, yang harus dilakukan yaitu ibu hamil disarankan makan makanan yang memenuhi asupan gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein dan banyak mengonsumsi buah dan sayur. Kemudian periksakan kehamilan secara rutin minimal 4x selama kehamilan dan minum tablet tambah darah 1x sehari selama kehamilan dan dilanjutkan sampai dengan masa nifas. Ini dapat mencegah anemia dan menjaga sistem ketahanan tubuh.

Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) sesaat setelah bayi lahir. Bayi mendapatkan ASI kolostrum yang kaya akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi. Memberikan ASI Ekslusif (ASI saja) hingga bayi berusia 6 bulan.

Pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi dengan pemberian MP-ASI. ASI terus diberikan semau bayi, memasuki 6 bulan bayi perlu mendapatkan Makanan Pendamping ASI.

Dan terakhir adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jaga sanitasi air bersih, jamban sehat, rajin mencuci tangan pakai sabun serta menjaga kebersihan lingkungan.

Tidak lupa, Kelompok 23 KKN-T Mandiri UPR juga menyampaikan saran kepada masyarakat dan juga pemerintah desa serta tenaga kesehatan di Desa Tumbang Danau, agar selalu memperhatikan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, agar menjadi desa yang bebas stunting. (asp)