BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa bulan September 2022 Kalimantan Tengah mengalami inflasi sebesar 1,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,23.
“Berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit, terjadi inflasi di Kalimantan Tengah sebesar 1,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,23,” ucap Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, Senin (3/10/2022).
Adapun inflasi di Kota Palangka Raya, yaitu mengalami inflasi sebesar 1,05 persen dan Sampit mengalami inflasi sebesar 1,43 persen.
Eko menuturkan, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada September 2022 ini terjad karena adanya kenaikan Indeks kelompok transportasi sebesar 7,45 persen, karena adanya efek dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
Tidak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0.85 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,59 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0.34 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada September 2022 antara lain bensin, beras, bahan bakar rumah tangga, pasir, kacang panjang, daging ayam ras, pisang, mie kering instan, tarif kendaraan travel, dan air kemasan,” ucap Eko.
Adapun komoditas utama yang andil inflasi di Kota Palangka Raya pada September 2022 ini terang Eko Marsoro, adalah bensin sebesar 0,81 persen, beras sebesar 0,11 persen, pasir sebesar 0,10 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen dan kacang panjang sebesar 0,04 persen.
Sedangkan di Kota Sampit, komoditas utama yang andil inflasi di Kota Sampit hampir sama dengan Kota Palangka Raya, seperti bensin sebesar 0,89 persen, beras sebesar 0,09 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen, daging ayam ras sebesar 0,07 persen dan kacang panjang sebesar 0,04 persen.
“Di samping komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, ada juga komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada September 2022 antara lain bawang merah, angkutan udara, tomat, minyak goreng, semangka, cabai rawit, ikan gabus, ikan nila, ikan layang/ikan benggol, dan emas perhiasan,” pungkas Eko. (asp)