Agustus 2022 Ekspor Kalteng Turun

SAVE 20221004 083701
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro mengatakan, nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 mencapai US$505,66 juta atau turun 0,43 persen dibanding ekspor Juli 2022, tetapi naik 102,46 persen dibanding Agustus 2021.

“Komoditas ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 keseluruhan merupakan komoditas non migas dengan nilai ekspor sebesar US$505,66 juta atau mengalami penurunan sebesar 0,43 persen dibanding Juli 2022 yaitu US$507,85 juta,” ucap Eko di dalam rilisnya, Senin (3/10/2022).

Eko menyebutkan, penurunan nilai ekspor Kalteng tersebut senada dengan total volume ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 yang mengalami penurunan 0,93 persen dibandingkan Juli 2022.

“Nilai ekspor hasil tambang memiliki kontribusi paling besar yaitu 65,97 persen terhadap total nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022,” ujarnya.

Selain itu, jika dibandingkan dengan Juli 2022, nilai ekspor hasil tambang ini mengalami penurunan sebesar US$89,92 juta atau 21,23 persen, dari US$423,50 juta menjadi US$333,58 juta.

“Komoditas utama ekspor hasil tambang diantaranya batu bara, bijih zirkonium, bijih seng, bijih timbal, dan pasir zirkon,” sebut Eko.

Sementara itu, nilai ekspor hasil industri pengolahan Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 mencapai US$169,88 juta dan memberi kontribusi sebesar 33,60 persen terhadap total nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022.

“Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor hasil industri mengalami kenaikan senilai US$86,66 juta atau 104,13 persen. Komoditas utama ekspor hasil industri pengolahan diantaranya minyak kelapa sawit, emas bongkahan, karet, kayu lapis, kayu, bungkil kelapa sawit, dan titanium,” jelas Eko.

Selain itu, ia juga menuturkan, peningkatan nilai ekspor terbesar pada Agustus 2022 juga terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yang mencapai US$83,21 juta atau 185,70 persen. Sementara itu, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar US$86,77 juta atau 21,61 persen.

“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor pada Agustus 2022, kecuali kelompok karet dan barang dari karet serta kelompok ampas atau sisa industri makan yang mengalami penurunan nilai ekspor,” bebernya.

Selain itu juga, kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai US$184,30 juta atau 141,29 persen, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$53,57 juta atau 71,95 persen.

Sementara itu, kelompok karet dan barang dari karet mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai US$1,71 juta atau 13,23 persen.

“Secara kumulatif, Januari-Agustus 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai US$2.935,36 juta atau 76,43 persen dari total nilai ekspor,” tambah Eko.

Selain itu, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam memberikan kontribusi masing-masing sebesar 10,72 persen atau US$411,71 juta dan 5,62 persen (US$216,04 juta).

“Jika dilihat perkembangannya, total ekspor secara kumulatif mengalami peningkatan sebesar 98,81 persen, dari US$1.931,91 juta (Januari-Agustus 2021) menjadi US$3.840,74 juta (Januari-Agustus 2022),” pungkas Eko Marsoro. (asp)