BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Pusat melalui BNPB mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam upaya menangani banjir di wilayah setempat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BNPB melalui Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Fajar Setyawan di Palangka Raya, Selasa (1/11/2022).
“Kami pemerintah pusat memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Kalteng beserta jajaran, Polri maupun perangkat lainnya atas penanganan banjir yang terjadi dibulan Oktober sehingga korban jiwa bisa ditiadakan,” ucap Mayjen TNI Fajar Setyawan di Palangka Raya, Selasa (1/11/2022).
Ia mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) nantinya akan melaksanakan assesment bersama dengan pihak terkait, untuk mendata dan menelaah menentukan kebijakan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Jangka pendek itu menjadi ranah kami, Deputi Bidang Penanganan Darurat. Saya berterima kasih kepada Gubernur dan Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng yang telah menetapkan status darurat banjir sudah enam, karena tanpa adanya status status darurat tersebut, BNPB dilarang masuk,” ucap Mayjen TNI Fajar Setyawan.
Lantas apa yang dilakukan BNPB, lanjutnya, adalah melakukan aktivasi posko yang menjadi prioritas saat ini, fungsi komando, fungsi pelaksanaan dan fungsi koordinasi yang dilaksanakan di posko penanganan darurat.
Dalam kesempatan ini juga, sambung Mayjen TNI Fajar Setyawan, BNPB juga menyalurkan dana siap pakai senilai 500 juta rupiah, yang digunakan untuk operasional para petugas dilapangan.
“BNPB penyaluran bantuan dana siap pakai yang digunakan untuk operasional para petugas yang dilapangan, baik BPBD, TNI, Polri serta unsur lainnya yang terlibat, sehingga petugas tersebut memiliki hak untuk atas kewajiban yang dilakukan. Nanti Kalaska silahkan diatur sedemikian rupa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng, Farely Tuwan mengatakan, sebelumnya, Pemprov Kalteng telah menetapkan status tanggap darurat banjir selama 21 hari yaitu terhitung sejak tanggal 17 Oktober sampai dengan 6 November 2022, hal ini didasarkan jumlah kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yaitu sebanyak 6 Kabupaten yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan.
“Saat ini dapat kami laporkan bahwa banjir yang terjadi pada 3 Kabupaten dan 1 Kota saat ini sudah surut, yang sudah surut adalah sebagai berikut, Barito Utara, Barito Selatan, Kota Palangkaraya dan Lamandau dan kita terus berdoa semoga Kabupaten lainnya juga segera surut,” ucap Farely.
Ia menjelaskan juga, Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah juga telah menyiapkan bantuan sembako untuk keluarga terhadap banjir sebanyak 100 ribu paket sembako, yang sebanyak 40.000 paket didistribusikan oleh TNI dan Polri sedangkan 60.000 paket disalurkan melalui perangkat Pemprov didukung organisasi kemasyarakatan ditambah dengan beras premium sebanyak 128,59 ton untuk tahap awal ini.
“Selain itu Provinsi Kalimantan Tengah menambah ketersediaan sarana evakuasi yaitu, berupa perahu karet untuk hukuman operasi evakuasi ke kabupaten/kota, juga menyediakan selimut dewasa dan untuk anak-anak serta memberikan dukungan layanan dapur umum,” sambungnya.
Dikatakan Farely juga, bahwa untuk mendukung distribusi logistik di wilayah yang susah dijangkau, BNPB memberikan dukungan helikopter, distribusi logistik dengan helikopter direncanakan untuk wilayah Seruyan bagian dulu dan kemungkinan Katingan bagian hulu, BNPB ini juga memberikan bantuan operasional dan bantuan logistik penanganan banjir ke Provinsi Kalimantan Tengah maupun batuan operasional Ke Polda dan Korem 102/Panju Panjung. (asp)