BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pada Oktober 2022, berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit, terjadi deflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,18.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro saat jumpa pers di Kantor BPS setempat, Selasa (1/11/2022).
“Palangka Raya mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dan Sampit mengalami deflasi sebesar 0,01 persen,” ucap Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro.
Berdasarkan data BPS Kalteng, terjadinya deflasi di Kalimantan Tengah tersebut, salah satunya disumbang oleh cabai rawit. Dimana cabai andil deflasi 0,02 di Kota Palangka Raya dan 0,03 di Kota Sampit.
Selain cabai rawit, jelas Eko Marsoro, ada beberapa komoditas juga yang turun harganya sehingga ikut andil deflasi di Provinsi Kalimantan Tengah, seperti angkutan udara, bawang merah, minyak goreng, telur ayam ras, emas dan tomat.
“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Oktober 2022 antara lain angkutan udara, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, ikan tongol/ikan ambuambu, telur ayam ras, emas perhiasan, tomat, cabai merah, dan telepon seluler,” sebut Eko.
Sementara itu, Eko menjelaskan, deflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2022 terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok transportasi sebesar 0,55 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,24 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,08 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,07 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen.
Kendati demikian, jelas Eko, ada juga beberapa bahan pokok pada bulan Oktober 2022 yang harganya masih naik, sehingga andil inflasi berdasarkan dua Kota acuan tersebut, yakni salah satunya beras, daging ayam ras, bensin.
Untuk beras dijelaskannya, terjadi kenaikan harga karena adanya dampak banjir, dan juga serangan hama tungro yang terjadi di Provinsi Kalsel dan merambat ke Kabupaten Kapuas, Kalteng. Sedangkan untuk BBM, karena adanya pengalihan atau kenaikan harga BBM yang saat ini masih dirasakan dampaknya.
“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2022 antara lain beras, kacang panjang, rokok kretek, daging ayam ras, kangkung, pisang, mie, bensin, ketimun, dan semangka,” tandas Eko. (asp)