Pandemi Covid-19 dan Ketenagakerjaan di Kalteng Agustus 2022

Badan Pusat Statistik2
Statistisi Ahli Madya, Ambar Dwi Santoso

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Eko Marsoro melalui Statistisi Ahli Madya, Ambar Dwi Santoso mengatakan, bulan Agustus 2022, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 di Kalteng sebanyak 21,12 ribu orang, turun secara drastis dibandingkan Agustus 2021.

“Pada Agustus 2022, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 sebanyak 21,12 ribu orang, turun secara drastis sebanyak 130,42 ribu orang atau 86,06 persen dibandingkan Agustus 2021,” ucapnya saat menuturkan keadaan ketenagakerjaan Provinsi Kalteng Agustus 2022, kemarin.

Ambar mengatakan, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu, Pengangguran Karena Covid-19, Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19, Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19; dan Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja Karena Covid-19.

Kondisi pengangguran karena covid-19 dan bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka yang berhenti bekerja, sedangkan kondisi sementara tidak bekerja karena Covid-19 dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.

Ditambahkan Ambar, komposisi penduduk yang terdapak Covid-19 terdiri dari Pengangguran karena Covid-19, yaitu 1,23 ribu orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 berjumlah 1,86 ribu orang, Sementara Tidak Bekerja karena Covid-19, 1,00 ribu orang dan Pengurangan Jam kerja karena Covid-19 17,03 ribu orang.

Keempat komponen dampak Covid-19 terhadap Penduduk usia kerja tersebut, secara bersamaan mengalami penurunan di tahun 2022. Pengangguran karena Covid-19 turun 4,98 ribu orang atau 80,19 persen. Penduduk yang beralih menjadi Bukan Angkatan Kerja karena Covid-19 berkurang sebanyak 33,27 persen dibandingkan Agustus 2021 atau sejumlah 0,93 ribu orang.

“Penduduk yang sementara tidak bekerja karena Covid-19 turun hingga 12,97 ribu orang atau 92,86 persen. Penduduk yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 turun hingga 111,54 ribu orang atau 86,75 persen,” pungkasnya. (asp)