Cegah Stunting Itu Penting Bagi Ibu Hamil

WhatsApp Image 2022 11 12 at 04.56.07

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng menggelar seminar dengan tema Cegah Stunting Itu Penting Bagi Ibu Hamil, yang digelar di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Jumat (11/11/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul mengatakan, seminar tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting sejak anak masih berada di dalam kandungan, karena ibu hamil perlu memastikan kecukupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya selama masa kehamilan

Suyuti menerangkan, saat ini kasus stunting di Kalimantan Tengah masih di atas rata-rata nasional, meskipun demikian sudah terjadi penurunan dari 34 persen ke 27 persen dalam waktu kurang lebih dua tahun.

“Kita targetkan minimal tahun 2024 berada di angka 16 persen. Kita berharap ke depannya intervensi bisa dimulai sejak kehamilan sehingga para ibu hamil paham tentang pencegahan stunting,” ujarnya.

Suyuti menuturkan, masalah stunting ini tidak bisa diatasi kalau sudah seribu hari kehidupan sejak anak dilahirkan, sehingga, Suyuti berharap kepada pihak terkait untuk mengintervensi stunting tersebut dimulai sejak kehamilan.

“Sejak kehamilan kami intervensi, sehingga mereka (ibu hamil) paham bagaimana mencegah stunting,” ucap Suyuti.

Ia berharap, semua pemangku kepentingan dari dinas-dinas terkait bisa saling bersinergi agar target penurunan stunting di tahun 2024 tersebut bisa tercapai.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin mengatakan, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan seminar tersebut, semoga informasi terkait stunting ini dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran publik, sehingga memicu adopsi perilaku positif.

Nuryakin menjelaskan, stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang meliputi praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan (meliputi Ante Natal Care, Post Natal, dan pembelajaran dini yang berkualitas), kurangnya asupan makanan bergizi, serta kurangnya air bersih dan sanitasi.

“Dimana Stunting bukan semata persoalan pasca kelahiran, karena jauh sebelum seorang anak lahir, proses pertumbuhan sudah terjadi sejak dalam kandungan,” jelas Sekda.

Dikatakannya, pemantauan tumbuh kembang anak dan penanaman pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan yang optimal bagi calon orang tua, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki anak usia bawah dua tahun tentunya membutuhkan integrasi berbagai pihak dan berbagai strategi, salah satunya Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku dengan menggunakan berbagai bentuk media dan kegiatan kegiatan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran publik, sehingga memicu adopsi perilaku positif.

“Beberapa peraturan seperti Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI), serta Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 14 tahun 2019 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Melalui Aksi Ela Hindai Stunting, dimaksudkan dalam rangka mewujudkan generasi emas 2045 yang merupakan impian Indonesia,” jelas Nuryakin.

Sekda Nuryakin berharap, Indonesia pada usianya ke-100 dapat memanfaatkan peluang tahun, bonus demografi dengan tersedianya Sumber Daya Manusia berkualitas, SDM yang sehat, cerdas, kreatif, dan berdaya saing. (asp)