BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo menghadiri pertunjukan seni budaya Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) di Wisata Agro, Palangka Raya, Sabtu (4/2/2023) malam.
Dalam kesempatan ini, Wagub mengapresiasi digelarnya pertunjukan seni budaya Pakuwojo, karena selain sebagai melestarikan budaya juga untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan.
“Agenda ini selain untuk mempererat persaudaraan, sekaligus Pakuwojo ikut ambil bagian dalam pembangunan di Kalteng bersama dengan organisasi lainnya,” ucap Wagub.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih pada Pakuwojo di Kalimantan Tengah yang sejauh ini kiprah dan keberadaannya telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kalimantan Tengah terutama dalam rangka menjaga kerukunan dan kedamaian dalam falsafah Huma Betang.
“Pakuwojo keberadaannya telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kalimantan Tengah terutama dalam rangka menjaga kerukunan dan kedamaian dalam falsafah Huma Betang. Dimana Bumi Dipijak, Di Situ Langit Dijunjung,” tegasnya.
Wagub berharap pagelaran seni budaya ini menjadi tolok ukur kebersamaan dan kolaborasi dengan kesenian-kesenian lainnya. Wagub pun mendukung pertunjukan dilakukan di ruang terbuka yang memberikan kesempatan hadirnya para pelaku usaha UMKM memasarkan dagangannya.
“Ke depan, Pakuwojo terus berkiprah memberikan apa yang terbaik bagi Kalteng demi mewujudkan masyarakat Kalteng yang semakin Berkah,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Umum Pakuwojo Kalteng, Sri Suwanto menyampaikan kegiatan pagelaran seni budaya ini dihadiri 20 sanggar yang ada di Palangka Raya.
“Kegiatan ini bentuk kepedulian Pakuwojo dalam mendukung kegiatan Pemerintah untuk menurunkan inflasi,” ungkap Sri yang juga Asisten Administrasi Umum Setda Kalteng.
Sri Suwanto juga menyebut, kegiatan pagelaran seni ini digelar kali pertama sejak adanya Pandemi COVID-19.
“Esensi Pakuwojo itu cirinya adalah seni, InsyaAllah ini akan memberikan kesegaran di dalam kehidupan kita, dan menjadi semangat kita bersama,” pungkasnya.
Pertunjukan seni budaya yang diikuti 20 sanggar di Palangka Raya ini dibuka dengan tarian khas Kalteng Tari Dadas dan diikuti tarian tradisional khas Jawa dan daerah lainnya. (asp)










