BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Kalteng, Said Salim mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (8/2/2023).
Usai mengikuti rapat koordinasi, Said Salim menyatakan bahwa di bulan Januari 2023 Pemprov Kalteng berhasil menurunkan angka inflasi menjadi 5,81 persen (YoY).
Dimana, tambahnya, pada bulan Desember 2022 lalu inflasi di Kalteng menyentuh angka 6,32 persen (YoY), sehingga bisa diturunkan menjadi 5,81 persen (YoY) pada Januari 2023.
“Kita bersyukur akan hal itu dan angka inflasi di bulan Januari 2023 ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi kita selama tahun 2022 yakni 6,45 persen. Kita menjadi salah satu dari delapan Provinsi di Indonesia yang angka pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari angka inflasinya,” ucap Said.
Sementara itu, Kepala BPS RI Margo Yuwono dalam kesempatan rapat menyampaikan, penyumbang inflasi Nasional (YoY) yaitu bensin (1,07 persen), bahan bakar rumah tangga (0,24 persen), beras (0,24 persen), tarif angkutan udara (0,19 persen), dan rokok kretek filter (0,17 persen).
“Inflasi yang rendah, stabil, dan dapat diprediksi adalah inflasi yang terbaik untuk perekonomian,” ucap Margo.
Dirinya juga mengungkapkan delapan provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas tingkat inflasi pada tahun 2022 adalah Kalteng, Kaltara, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua. (asp)