Dinkes Kalteng Dukung Target Global Akhiri Epidemi AIDS

WhatsApp Image 2023 03 09 at 1.53.12 PM
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul saat memberikan sambutan

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar orientasi layanan tes dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS (Training Private Clinic) tahun 2023 bagi Fasilitas layanan kesehatan swasta, Rabu (8/3/2023).

Orientasi tersebut dalam rangka mendukung target global untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030 Indonesia telah menetapkan untuk mencapai 95-95 -95 dan three zero/3.0 HIV AIDS dan PIMS pada tahun 2020-2024.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, terdapat enam strategi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS yaitu penguatan komitmen dari kementerian/lembaga yang terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota, peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan bermutu.

Selain itu, penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan, penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional, pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah dan penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.

Suyuti menerangkan, penemuan kasus baru di Kalimantan Tengah pada Tahun 2021 melalui klinik KT (Konseling dan Tes) sebanyak 121 kasus, dan melalui klinik TIPK (Tes dan Inisiasi Petugas Kesehatan) sebanyak 143 kasus, sehingga jumlah kasus baru HIV AIDS di Kalimantan Tengah pada Tahun 2021 yaitu sebanyak 264.

“Pada periode Tahun 2022, penemuan kasus baru melalui layanan KT yaitu 215 kasus, dan melalui layanan TIPK sebanyak 172 kasus, sehingga total penemuan kasus baru Tahun 2022 yaitu sebanyak 387,” tambahnya.

Selain itu, jumlah layanan pengobatan, dukungan dan perawatan (PDP) di Kalimantan Tengah semakin meningkat. Pada Tahun 2019 jumlah layanan PDP hanya sebanyak 8 layanan, jumlah tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pada tahun 2022, layanan PDP yang ada di Kalimantan Tengah berjumlah 20 layanan, layanan tersebut ada di 10 rumah sakit dan 10 puskesmas. Pada Tahun 2022 telah diusulkan sebanyak 27 layanan PDP baru, hingga saat ini proses aktivasi masih berada di pusat.

“Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu dalam rangka pendalaman materic dan memperbaharui informasi dalam pelaksanaan program HIV AIDS dan PIMS yang nantinya akan disampaikan oleh narasumber. Semoga dengan waktu 3 (tiga) hari ini, kita bisa mengoptimalkan ilmu yang dibagikan oleh para narasumber yang berkompeten di profesinya masing-masing,” pungkasnya. (asp)