BPS Kalteng: Maret 2023 Ekspor Kalteng Turun

WhatsApp Image 2023 05 03 at 12.02.24 PM
Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bahwa bulan Maret 2023 ekspor Kalteng mengalami penurunan sebesar 6,87 persen dibanding Februari 2023.

Penurunan total nilai ekspor Kalteng tersebut karena adanya penurunan hasil tambang, yakni sebesar 24,97 juta US Dolar atau 5,90 persen, dan ekspor hasil industri yang mengalami penurunan senilai 12,26 juta US Dolar atau 15,65 persen dibandingkan Februari 2023.

“Nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Maret 2023 mencapai 468,29 juta US Dolar atau turun 6,87 persen dibanding ekspor Februari 2023, dan turun 10,95 persen dibanding ekspor Maret 2022,” ucap Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro di Palangka Raya, Selasa (2/5/2023).

Eko menjelaskan, komoditas ekspor Kalimantan Tengah pada Maret 2023 keseluruhan merupakan komoditas non migas dengan nilai mencapai 468,29 juta US Dolar atau mengalami penurunan sebesar 6,87 persen dibanding Februari 2023.

“Sementara untuk total volume ekspor Kalimantan Tengah pada Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 0,95 persen dibanding Februari 2023,” ungkapnya.

Ditambahkannya, nilai ekspor hasil tambang memiliki kontribusi paling besar yaitu 85,09 persen terhadap total nilai ekspor Kalteng pada Maret 2023.

“Komoditas utama ekspor hasil tambang diantaranya batu bara, lignit, bijih zirkonium, bijih seng, dan bijih timbal yang merupakan komoditas tambang utama hasil tambang Kalimantan Tengah,” jelas Eko.

Sementara itu, bebernya, nilai ekspor hasil industri pengolahan Kalimantan Tengah pada Maret 2023 mencapai 66,07 juta US dolar dan memberi kontribusi sebesar 14,11 persen terhadap total nilai ekspor.

“Komoditas utama ekspor hasil industri pengolahan diantaranya minyak kelapa sawit, emas bongkahan, kayu log, asam distilat kelapa sawit, dan karet,” tambah Eko.

Sementara itu, terkait dengan impor Kalteng, Kepala BPS Kalteng mengatakan, selama Maret 2023 nilai impor Kalimantan Tengah mencapai 3,37 juta US Dolar atau meningkat 67,66 persen dibanding Februari 2023 yang tercatat senilai 2,01 juta US Dolar.

“Hal ini sebanding dengan volume impor Kalimantan Tengah yang mengalami peningkatan pada Maret 2023 sebesar 20,62 persen, dari 3,25 ribu ton pada Februari 2023 menjadi 3,92 ribu ton pada Maret 2023,” ujarnya.

Peningkatan nilai impor itu, jelas Eko, disebabkan oleh meningkatnya nilai impor barang hasil industri sebesar 1,31 juta US Dolar atau naik 409,38 persen, dari 0,32 juta US Dolar pada Februari 2023 menjadi 1,63 juta US Dolar pada Maret 2023.

“Selain itu adanya peningkatan nilai impor pada kelompok migas sebesar 0,05 juta US Dolar atau meningkat 2,96 persen, dari 1,69 juta US Dolar pada Februari 2023 menjadi 1,74 juta US Dolar pada Maret 2023,” pungkasnya. (asp)