Perkembangan Sektor Perbankan Kalteng: Aset Tumbuh, NPL Naik Tipis

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaporkan perkembangan signifikan di sektor perbankan umum provinsi ini hingga September 2024.

Kinerja intermediasi menunjukkan pertumbuhan positif di berbagai indikator seperti aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit, meski rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) sedikit meningkat.

Kepala OJK Provinsi Kalteng, Primandanu Febrian Aziz, menyatakan bahwa aset perbankan umum di Kalteng pada September 2024 mencapai Rp83,22 triliun, naik 16,59 persen dibandingkan September 2023 sebesar Rp71,38 triliun.

DPK juga mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 19,11 persen, dari Rp38,87 triliun pada 2023 menjadi Rp46,30 triliun pada 2024.

“Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap sektor perbankan di Kalimantan Tengah terus meningkat. Hal ini menjadi indikasi positif bagi perekonomian daerah,” ujar Primandanu, Rabu (11/12/2024).

Hal ini disampaikan Primandanu saat menyampaikan perkembangan Sektor Jasa Keuangan Kalimantan Tengah Triwulan IV tahun 2024, dikantor OJK Kalteng.

Lebih lanjut katany, kredit perbankan juga tumbuh 10,40 persen year-on-year (yoy), mencapai Rp49,51 triliun pada September 2024 dibandingkan Rp45,26 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, rasio NPL juga mengalami kenaikan, dari 1,34 persen pada 2023 menjadi 1,59 persen pada 2024.

“Kenaikan NPL ini masih dalam batas wajar dan terjaga, namun kami tetap mengingatkan perbankan untuk lebih cermat dalam menyalurkan kredit, terutama pada sektor-sektor yang berisiko tinggi,” tambah Primandanu.

OJK Kalteng terus mendorong perbankan untuk meningkatkan pengelolaan risiko dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Primandanu juga mengapresiasi pertumbuhan yang terjadi dan berharap tren ini dapat terus berlanjut guna mendukung pembangunan ekonomi di Kalimantan Tengah.

Peningkatan kinerja ini diharapkan dapat memberi kontribusi nyata bagi penguatan perekonomian daerah, khususnya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional secara menyeluruh. (asp)