BALANGANEWS, KUALA KURUN – Upaya pencarian dua warga yang menjadi korban tanah longsor yakni Gadeonsin (57) dan Muliadi (51), di Sei Drajoi, Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gumas masih terus berlanjut. Namun upaya itu dihadapkan adanya longsor susulan yang semakin menyulitkan pencarian kedua korban.
“Pada Senin, 27 Januari 2025 lalu, longsor susulan terjadi tiga kali. Ini memaksa kami menghentikan evakuasi sementara, demi keselamatan tim,” ujar Kapolres Gumas AKBP Theodorus Priyo Santosa, melalui Kapolsek Kahayan Hulu Utara Ipda Muklisin, Selasa, (28/1/2025).
Selain itu, juga ada tantangan berat yang dihadapi tim evakuasi, seperti kondisi medan yang curam dan labil, serta curah hujan yang tinggi di lokasi kejadian.
“Bahkan saat ini akses ke lokasi longsor semakin sulit dijangkau, karena debit air Sei Drajoi meningkat akibat hujan deras, sehingga menambah risiko bagi tim evakuasi,” jelasnya.
Dalam melakukan pencarian korban, tim gabungan hanya menggunakan peralatan yakni tiga unit mesin pompa air, bak terpal penampung air dan kayu untuk menggali tanah longsor. Apalagi alat berat tidak bisa datang, karena akses jalan menuju lokasi yang sulit.
Untuk menuju ke lokasi kejadian dari Kota Kuala Kurun, harus ditempuh dengan waktu kurang lebih 10 jam. Kondisi jalan juga masih berkonstruksi tanah merah dan berbukit-bukit.
“Fokus utama kami yakni membersihkan batang pohon yang tumbang dan melakukan penggalian di titik yang diperkirakan jadi lokasi pondok korban tertimbun,” tegasnya.
Hingga hari keenam pencarian, tim gabungan yang kini bertambah menjadi lebih dari 60 orang masih terus berupaya menemukan kedua korban. Meski belum membuahkan hasil, namun tim akan terus berjuang, menjaga asa di tengah kesulitan, demi kemanusiaan.
“Kami tidak akan menyerah dalam mencari dan menemukan kedua korban,” tandasnya. (ahs)