Asrama Ponpes Manbau Darissalam Ludes Terbakar

Whatsapp Image 2025 07 27 At 2.31.33 Pm

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kebakaran hebat melanda Pondok Pesantren Manbau Darissalam di Jalan Mendawai I Ujung, Kelurahan Palangka, pada Sabtu (26/7) malam. Tiga pintu bangunan asrama putra yang seluruhnya berbahan kayu habis dilalap api, menyebabkan sekitar 80 santri laki-laki kehilangan tempat tinggal dan perlengkapan pribadi mereka.

Insiden terjadi saat seluruh santri sedang mengikuti pengajian rutin di mushola, sehingga bangunan dalam keadaan kosong.

“Semua anak sedang di mushola ketika api tiba-tiba muncul dari kamar tengah asrama dan langsung membesar,” ujar Saleh, Wakil Pimpinan Pondok.

Mendapat laporan dari salah satu guru pondok, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya segera dikerahkan ke lokasi. Koordinator Call Center 112, Sucipto, menjelaskan bahwa saat tim tiba, api sudah melahap seluruh bangunan asrama putra yang terdiri dari tiga pintu dan berbahan dasar kayu.

“Kami tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Beruntung akses jalan memadai dan sumber air cukup tersedia, sehingga api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar satu jam,” jelasnya.

Dugaan awal kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, karena di ruangan tempat api bermula tidak terdapat aktivitas memasak atau peralatan dapur.

“Di sana hanya ada kipas angin yang menyala. Dapur berada di bangunan lain, jadi besar kemungkinan penyebabnya adalah arus pendek listrik,” tambahnya.

Pimpinan Pondok, Arsyad, mengungkapkan bahwa seluruh isi bangunan, termasuk kitab kuning dan perlengkapan pribadi santri, hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

“Semua barang habis terbakar. Satu bangunan itu ada tiga pintu, dan total ada 80 santri laki-laki yang tinggal di sana,” katanya saat ditemui pada Minggu (27/7) siang.

Pasca-kebakaran, pihak pesantren memutuskan untuk memulangkan sementara santri yang berasal dari wilayah Kota Palangka Raya. Sementara santri dari luar kota yang tidak dapat pulang, ditampung sementara di lantai dua ruang belajar.

“Kami liburkan sementara aktivitas santri putra agar mereka bisa memulihkan kondisi psikologisnya. Banyak dari mereka masih mengalami trauma,” lanjut Arsyad. YUD