BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Puluhan anggota member dari investasi RVD Quantum dan Treat Doge Profit (TDP) mendatangi Polda Kalteng, tepatnya kantor Ditreskrimsus.
Kedatangan mereka bersama kuasa hukum bermaksud melaporkan investasi bodong yang diikuti mereka sejak beberapa bulan lalu, Senin (17/1/2022).
Pelaporan terpaksa dilakukan setelah profit yang biasanya diterima setiap Minggu atau sebulan sekali tiba-tiba macet dan terhenti pada Oktober 2021.
Kuasa hukum korban investasi bodong, Parlin Hutabarat, mengatakan jika saat ini yang resmi melaporkan ke Polda Kalteng berjumlah 23 orang dengan total kerugian mencapai Rp2,1 Miliar.
Pihaknya melaporkan Vito Siagian dan Bella Cicilia selaku pihak investasi yang melakukan promosi dan pemasaran investasi tersebut. Kemudian juga melaporkan PT Toward Research Busines dan Entitas Indonesia Crypto Exchange (ICE) selaku induk dari aplikasi investasi.
“Modus mereka ini menawarkan profit, reward dengan beberapa aplikasi yang digunakan. Para member akan menerima lima persen dari saldo yang dibayarkan setiap minggunya,” katanya.
Profit berhenti dibayarkan pada member pada Minggu kedua Oktober 2021 dengan alasan perbaikan. Namun setelah dilihat kembali pada 15 Januari 2022, website yang digunakan sudah tidak bisa diakses.
“Total member sebenarnya ada ratusan di Kalteng. Namun perwakilan baru 23 orang,” jelasnya.
Maret, salah satu korban investasi menuturkan pada investasi TDP ia menaruh modal hingga Rp400 juta dan untuk RVD Quantum sebesar Rp9 Juta.
Sistem rekrutmen pun berasal dari teman ke teman dan dari keluarga ke keluarga. Sehingga mudah untuk dipercaya.
“Saya sempat ikut pertemuan Quantum, di sana dipaparkan bahwa investasi ini aman dan dilindungi OJK. Ternyata pada Oktober 2021 profit tidak dibayarkan dan macet,” terangnya. (yud)
