Viral Dituding Sarang LGBT, Pemilik Cafe King Rhizuly Membantah

SAVE 20220928 192622
Pemilik cafe, Suel, memberikan keterangan terkait isu LGBT di Cafe King Rhizuly

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Video viral mengenai aktivitas LGBT yang terjadi di Cafe King Rhizuly, di Jalan Mahir Mahar terus menjadi buah bibir masyarakat.

Video yang diupload ke aplikasi Tiktok tersebut terus berkembang luas dan menyebar di warganet.

Menanggapi video viral dugaan aktivitas LGBT tersebut, pemilik cafe King Rhizuly, Suel menegaskan jika tidak ada sama sekali aktivitas LGBT di tempatnya.

Ia pun merasa keberatan kepada para oknum yang telah merekam video dan memberikan narasi adanya LGBT di Cafe tersebut diiringi dengan adanya pria yang saling berciuman.

“Tidak ada LGBT sama sekali. Silakan kroscek dan datang sendiri,” katanya, Rabu (28/9/2022).

Ia menerangkan, video tersebut direkam ketika terjadi keributan di dalam cafe. Teman pengunjung yang berkelahi kemudian mencoba menenangkan temannya.

“Karena suara musik nyaring, Hadi harus mendekat ke arah telinga. Tidak ada ciuman ataupun LGBT,” ungkapnya.

Dampak buruk pun dirasakan cafe setelah video narasi LGBT tersebut menyebar luas. Pengunjung semakin sepi.

“Kita akan menempuh hukum adat kepada oknum yang menyebarkan dan membuat video dengan narasi LGBT,” tegasnya.

Sementara, menanggapi video viral tersebut, jajaran Polsek Sabangau bersama Danramil segera mendatangi Cafe King Rhizuly untuk melakukan klarifikasi.

Kapolsek Sabangau, Ipda Ali Mahfud, mengatakan setelah
melihat video viral terutama di Cafe King Rizhuly ia bersama Danramil, Babinsa dan Bhabinkamtibmas langsung mengkroscek kebenarannya.

“Setelah saya bertemu dengan pengelola, memang benar adanya terjadi kesalahpahaman menyajikan video tersebut. Video direkam saat terjadi keributan. Lalu dilerai oleh petugas keamanan dari pihak cafe,” imbuhnya.

Ia menerangkan, video yang digambarkan sepasang pria sedang berciuman dan berpelukan itu tidak benar. Kejadian sebenarnya adalah petugas keamanan tengah meredam perkelahian lebih lanjut.

“Jadi video yang menggambarkan berciuman itu salah. Pihak keamanan mencoba meredam suasana ke arah telinga salah satu pria, karena kondisi saat itu musik cukup kencang,” tutupnya. (yud)